Lusail Stadium, Terbesar dan Tercanggih di Qatar, Ikon Sepak Bola Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Lusail Stadium, yang sering disebut sebagai Lusail Iconic Stadium, berdiri megah sebagai stadion terbesar dan tercanggih di Qatar sekaligus di Timur Tengah.

Dengan kapasitas 88.966 penonton, stadion ini bukan hanya venue olahraga, melainkan simbol kemajuan teknologi, keberlanjutan, dan warisan budaya Qatar.

Dibangun khusus untuk Piala Dunia FIFA 2022, Lusail menjadi tuan rumah final turnamen tersebut dan terus menjadi pusat acara internasional hingga 2025.

Baca juga: Stadion Markaziy, Lokasi Duel Al-Hilal yang Tumbangkan Nasaf Qarshi

Oleh karenanya, talion ini sering dianggap sebagai mahakarya arsitektur modern yang menggabungkan estetika Timur Tengah dengan inovasi global.

Sejarah dan Proses Konstruksi

Lusail Stadium terletak di kota Lusail, sekitar 20 kilometer utara Doha, ibu kota Qatar. Kota Lusail sendiri adalah proyek kota terencana bernilai miliaran dolar yang mulai dibangun sejak 2006, dirancang untuk menampung hingga setengah juta penduduk.

Proses pengadaan untuk konversi stadion dimulai pada 2014, sebagai bagian dari delapan stadion baru untuk Piala Dunia 2022.

Baca juga: Arab Bangun Stadion di Pinggir Tebing hingga Atas Langit buat Piala Dunia 2034

Pembangunan resmi dimulai pada 11 April 2017 oleh konsorsium antara HBK Contracting dan China Railway Construction Corporation.

Awalnya dijadwalkan selesai pada 2020 untuk menguji tiga pertandingan persahabatan, namun tertunda hingga akhirnya dibuka pada 21 November 2021.

Qatar 2022 Penampakan bagian dalam Stadion Lusail

Meski membanggakan, proyek ini juga menuai kontroversi. Investigasi The Guardian pada 2021 mengungkap bahwa lebih dari 6.500 pekerja migran dari Bangladesh, India, Pakistan, Nepal, dan Sri Lanka meninggal antara 2010-2020 selama konstruksi venue Piala Dunia di Qatar, meskipun angka tersebut tidak secara spesifik terkait stadion ini.

Baca juga: Menilik Stadion Fortuna Sittard, Markas Klub Baru Justin Hubner

Hingga Oktober 2025, Lusail tetap menjadi stadion terbesar di Asia kedua setelah Stadion Nasional Jepang, dengan rencana pengurangan kapasitas menjadi 40.000 kursi dalam waktu dekat untuk mengubahnya menjadi ruang komunitas multifungsi, termasuk toko, kafe, fasilitas atletik, pendidikan, dan klinik kesehatan.

Mahakarya Foster + Partners

Desain Lusail Stadium dirancang oleh firma arsitektur terkenal Foster + Partners bekerja sama dengan Populous, dengan filosofi yang berakar pada analisis mendalam terhadap iklim panas Qatar, kebutuhan klien FIFA, dan warisan budaya setempat.

Konsep utamanya adalah menciptakan "wadah" (vessel) emas mengkilap yang bersinar di bawah sinar matahari, mencerminkan kreativitas dan inovasi sambil menjaga rasa tempat (sense of place).

AFP/KARIM JAAFAR Stadion Lusail yang akan menjadi salah satu venue Piala Dunia Qatar 2022 yang berkapasitas 80.000 penonton. Stadion Lusail terletak di pinggiran ibu kota Qatar, Doha. Di artikel ini Anda bisa membaca profil stadion Piala Dunia 2022, Lusail stadium. Penonton Piala Dunia 2022 harus mempunyai kartu Hayya Card.

Secara arsitektural, stadion memiliki bentuk mangkuk (seating bowl) yang diekspresikan secara eksternal sebagai wadah emas yang berkilauan, dengan fasad berlubang segitiga yang memperkuat struktur diagrid internal.