Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Cuaca Ekstrem, BMKG: Kepri Hadapi Puncak Musim Hujan hingga Desember 2025

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengumumkan bahwa wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memasuki puncak musim hujan pada bulan November 2025.

Pihak BMKG mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan longsor.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan Djambak, menjelaskan bahwa bulan November merupakan periode puncak musim hujan untuk sebagian besar wilayah di Kepri.

“Umumnya di wilayah Kepri bulan November ini merupakan puncak musim hujan,” ujar Ramlan Djambak saat dikonfirmasi di Batam, Jumat (31/10/2025) dikutip dari Antara.

Ia menambahkan bahwa curah hujan selama periode ini berkisar antara 150 milimeter (mm) hingga 300 mm, terutama bila terjadi cuaca ekstrem.

Menurutnya, kondisi tersebut mencakup 79 persen wilayah Kepri, termasuk Maja, Natuna, Bintan, Batam bagian timur, Tanjungpinang, Dabo Singkep, Lingga, dan Anambas.

“Jadi 79 persen wilayah di Kepri mengalami puncak musim hujan,” ucap Ramlan.

Apa Saja Potensi Dampak yang Harus Diwaspadai?

Ramlan menjelaskan bahwa peningkatan curah hujan di wilayah Kepri perlu diantisipasi karena dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Perlu kewaspadaan semua, potensi puncak musim hujan di bulan November karena dapat terjadi hujan ekstrem sehingga kewaspadaan lebih ditingkatkan bagi masyarakat, maupun pengelola sumber daya air dan kebencanaan, serta infrastruktur,” katanya.

BMKG mengingatkan masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari genangan air yang dapat menimbulkan banjir dan penyakit.

Sementara pemerintah daerah diimbau melakukan penataan kawasan rawan banjir dan memastikan sistem drainase berfungsi dengan baik.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diminta untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah yang berpotensi longsor dan banjir.

Ramlan menegaskan bahwa BMKG terus memantau perkembangan cuaca melalui informasi harian, mingguan, dan peringatan dini jika ditemukan potensi cuaca ekstrem.

“Setiap hari kami memperbaharui informasi perkembangan cuaca seperti apa, setiap ada informasi cuaca yang kami bagikan kepada masyarakat umum, maupun pengguna transportasi darat, laut, dan udara,” jelasnya.

Menurut Ramlan, sistem peringatan dini BMKG menjadi acuan penting bagi masyarakat dan pemerintah dalam mengambil langkah cepat menghadapi potensi bencana.

Ia menekankan perlunya audit dan evaluasi terhadap respon daerah terhadap peringatan dini cuaca ekstrem agar upaya mitigasi lebih efektif.

Bagaimana Dampaknya terhadap Sektor Transportasi?

BMKG juga mengingatkan bahwa peningkatan intensitas hujan berdampak langsung terhadap berbagai moda transportasi.

Untuk transportasi darat, genangan air dapat menyebabkan jalanan licin dan memperbesar risiko kecelakaan.

Sementara itu, untuk transportasi udara, keberadaan awan Cumulonimbus (Cb) harus diwaspadai karena dapat mengganggu jadwal penerbangan.

“Transportasi laut juga, saat terjadi awan Cb berwarna hitam gelap tapi sekitarnya terang, berpotensi terjadi angin secara tiba-tiba dan hujan dengan intensitas deras, ini berpotensi mengganggu pelayaran. Ini yang perlu diwaspadai,” ujar Ramlan.

Sampai Kapan Puncak Musim Hujan di Kepri Akan Berlangsung?

BMKG memperkirakan bahwa puncak musim hujan di wilayah Kepri akan berlangsung hingga Desember 2025. Setelah periode tersebut, intensitas hujan diprediksi berangsur menurun meski potensi hujan lokal masih dapat terjadi.

Ramlan menegaskan pentingnya kesiapan semua pihak dalam menghadapi cuaca ekstrem di wilayah kepulauan seperti Kepri.

“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar langkah mitigasi dapat dilakukan lebih awal sebelum cuaca ekstrem berdampak besar pada masyarakat,” katanya.

https://www.kompas.com/riau/read/2025/11/01/081500088/waspadai-cuaca-ekstrem-bmkg--kepri-hadapi-puncak-musim-hujan-hingga

Terkini Lainnya

Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Bagikan artikel ini melalui
Oke