Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kita Menguap? Ternyata Bukan karena Butuh Oksigen

Kompas.com - 28/10/2025, 20:46 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

Sumber Guardian

"Dengan cara yang sama, peregangan membantu sirkulasi pada ekstremitas tersebut. Menguap tampaknya melakukan hal yang sama untuk area kepala."

Beberapa tinjauan literatur medis mendukung hipotesis ini: menguap meningkatkan suplai darah arteri ke kranium dan memperlancar aliran darah kembali (venous return) dari kepala menuju jantung.

Dari sini, hipotesis utama muncul: menguap berfungsi mengatur suhu panas di dalam dan sekitar tengkorak. Sama seperti air yang mengalir di radiator mobil, tarikan napas dalam saat menguap membawa udara dingin melintasi permukaan lembap mulut dan saluran hidung, mendinginkan darah yang mengalir ke otak melalui evaporasi dan konveksi.

Baca juga: Studi Ungkap Bahaya yang Mengintai di Balik Sering Menguap

Suhu dan Kesadaran Menentukan Frekuensi

Studi menunjukkan bahwa frekuensi menguap sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan; menguap sering terjadi saat suhu sedikit terlalu hangat (memicu pendinginan), dan mereda saat suhu benar-benar panas (mekanisme pendinginan lain seperti berkeringat yang bekerja).

Selain termoregulasi, teori lain yang kuat adalah "perubahan gairah" (arousal change): menguap membantu otak bertransisi antar-kondisi, seperti dari tidur ke terjaga, atau dari bosan ke waspada.

"Salah satu kemungkinannya adalah bahwa menguap membantu otak beralih antara menggunakan 'jaringan mode default'—wilayah yang terkait dengan melamun... dan jaringan perhatian yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan tubuh beraksi," jelas Dr Olivier Walusinski, sejarawan kedokteran yang juga penulis beberapa makalah tentang topik ini.

Kedua penjelasan ini mungkin saling terkait, sebab perubahan tingkat aktivitas otak (dari bosan ke waspada) juga berarti perubahan suhu dan kebutuhan sirkulasi darah. Singkatnya, menguap mungkin baik untuk Anda, dan mungkin membantu fungsi otak Anda lebih baik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Nebula Kelelawar Hantu: ‘Tamu’ Kosmik yang Muncul di Langit Halloween
Fenomena
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Supermoon Emas November 2025: Purnama Terbesar Sepanjang Tahun
Oh Begitu
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa M 5,1 Guncang Laut Sarmi Papua, Tidak Berpotensi Tsunami
Fenomena
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Anjing-Anjing Menjadi Biru di Zona Chernobyl, Apa yang Terjadi?
Oh Begitu
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Rahasia Kodok yang Bisa Berubah Jadi Kuning Neon dalam Dua Hari
Oh Begitu
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
77 Kerangka Kristen Awal Ditemukan di Situs Gereja Tertua Aarhus Denmark, Berusia Sekitar 900 Tahun
Oh Begitu
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Sejarah Halloween dan Día de Muertos, Lahir dari Perkawinan Budaya Kematian Celtic dan Aztec
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau