Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Keterlambatan Penyaluran BLT? Ini Penjelasan Menkeu Purbaya

Kompas.com - 22/10/2025, 12:45 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang memeriksa penyebab keterlambatan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT). 

Akibat keterlambatan ini, beberapa keluarga penerima manfaat (KPM) belum sepenuhnya menerima bantuan tersebut.

"Pemeriksaan sedang dilakukan untuk mengetahui masalahnya. Katanya, ada kebutuhan untuk persiapan logistik yang lebih matang. Namun, secara umum, BLT untuk desil 1 dan 2 akan disalurkan dengan cepat seperti biasa," ujar Purbaya saat konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan pada Selasa (21/10/2025).

Baca juga: BLT Rp 900.000 Mulai Cair, Begini Cara Cek Nama Penerima

Koordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk Percepat Penyaluran

Menkeu Purbaya memastikan bahwa masalah penyaluran ini akan segera diatasi.

Kementerian Keuangan akan segera berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia (Persero) untuk mempercepat proses distribusi dana kepada KPM yang belum menerima.

Rincian Penyaluran BLT Rp 900.000

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan penyaluran Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) sebesar Rp 900.000 untuk periode Oktober hingga Desember 2025. 

BLT ini diberikan dalam bentuk Rp 300.000 per bulan, yang disalurkan sekaligus untuk tiga bulan. 

Bantuan ini ditujukan untuk keluarga penerima manfaat (KPM) yang masuk dalam kategori desil 1 sampai 4 menurut Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Selain itu, jumlah penerima BLT untuk periode ini juga meningkat dua kali lipat, dengan total 35,04 juta KPM yang berhak menerima bantuan.

Baca juga: Cara Cek Penerima BLT Kesra 2025 Rp 900 Ribu, Cair Oktober–Desember 2025

Penyaluran BLT Melalui Bank dan PT Pos Indonesia

Penyaluran BLT sebesar Rp 900.000 dijadwalkan dimulai pada Senin (20/10/2025) melalui bank-bank Himbara (Mandiri, BNI, BRI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia/BSI), serta PT Pos Indonesia. 

Purbaya menambahkan bahwa anggaran untuk program BLT ini sebesar Rp 34 triliun berasal dari dana anggaran tambahan yang dialihkan dari dana yang tidak terserap.

Masalah di Lapangan: Penyaluran BLT Tidak Sesuai Harapan

Namun, beberapa temuan di lapangan menunjukkan bahwa penyaluran BLT tambahan ini tidak berjalan mulus. 

Salah satunya terjadi di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Lumajang, yang mengaku belum mendapatkan informasi terkait penyaluran BLT tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kantor Pos di Lumajang tampak sepi, tanpa antrean penerima BLT. 

Baca juga: BLT Rp 900.000 Cair Oktober–Desember, Begini Cara Tahu Dapat atau Tidak

Petugas Kantor Pos juga terlihat bingung ketika ditanya mengenai penyaluran BLT. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau