Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundurnya 2 Pejabat Pemprov Sumut, Bobby Nasution Sebut Tidak Ganggu Sistem Birokrasi

Kompas.com - 23/10/2025, 06:50 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memberikan tanggapan santai terkait pengunduran diri dua pejabat di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam seminggu terakhir. 

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Sumatera Utara, Hasmirizal, mundur pada 14 Oktober 2025, disusul dengan pengunduran diri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Ketapang) Sumatera Utara, Rajali, pada Senin (20/10/2025).

Saat ditanya terkait alasan pengunduran diri mereka, Bobby Nasution justru meminta wartawan untuk menanyakan langsung kepada pejabat yang bersangkutan. 

"Mengundurkan diri? Tanya orangnya, kok tanya ke saya, orang itu yang mengundurkan diri," ujarnya dengan senyum, di Kantor Gubernur Sumut.

Baca juga: Dua Kadis di Lingkungan Pemprov Sumut Mundur Beruntun dalam Seminggu, Ada Apa?

Pengunduran Diri Tidak Ganggu Sistem Birokrasi

Bobby kemudian menjelaskan bahwa pengunduran diri tersebut tidak akan mengganggu jalannya birokrasi di pemerintahannya. 

"Yang pasti, yang kami ajak, kerja sama, pemerintahan ini bukan bawa perasaan. Pemerintah ini punya target, Pak Presiden memberikan target kepada kami, juga pemerintah daerah diberikan target. Target ke jajaran kami ini yang harus dicapai bersama-sama," ungkapnya.

Mantan Wali Kota Medan ini juga menanggapi isu terkait pengunduran diri Hasmirizal yang disebut-sebut karena peristiwa pengusiran dalam acara yang dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. 

Bobby membantah hal tersebut, menyatakan bahwa Hasmirizal mundur karena ingin lebih fokus pada keluarga. "Kalau itu (karena tersinggung diusir) saya rasa enggak ada ya," tegas Bobby.

Baca juga: 1 Tahun Prabowo-Gibran, Pengangguran di Sumut Naik 0,38 Persen, Pakar Ungkap Penyebabnya

Pentingnya Pencapaian Target Kerja

Bobby menegaskan bahwa setiap pekerjaan memiliki target yang harus dicapai. "Kalau target tidak tercapai, yang tersinggung siapa? Apakah saya? Apakah masyarakat? Apakah yang lain?" ungkapnya. Ia menekankan bahwa dalam pemerintahan, pencapaian target lebih penting daripada perasaan pribadi.

Alasan Mundurnya Kadis Ketahanan Pangan Rajali

Terkait dengan pengunduran diri Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, Rajali, Bobby menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena faktor kesehatan.

"Pak Kadis Ketapang sakit. Saya sudah melihat sendiri, beberapa kali kita rapat, baik rapat formal maupun beberapa kali diskusi, memang selalu diwakilkan karena memang (kondisi) kesehatannya," jelas Bobby.

Bobby tidak merinci penyakit yang diderita Rajali, namun mengungkapkan bahwa ia mengetahui Rajali sempat terjatuh saat melaksanakan salat. 

"Setahu saya, (Rajali) pernah jatuh pada saat melaksanakan shalat Jumat. Soal yang lain (alasan mundur) tidak ada (selain sakit)," tambah Bobby.

Baca juga: Sidang Korupsi Jalan Sumut, Pejabat BBPJN Akhirnya Mengaku Terima Rp 1,6 Miliar

Rajali Masuk Masa Pensiun

Kepala Badan Kepegawaian Sumut, Sutan Tolang Lubis, juga mengonfirmasi bahwa alasan pengunduran diri Rajali adalah faktor kesehatan. 

"Sebagaimana surat yang kami terima, beliau mengundurkan diri karena alasan kesehatan," ujar Sutan pada Selasa (21/10/2025). Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa Rajali telah memasuki masa pensiun, karena usianya sudah 58 tahun. "Secara ketentuan juga dia sudah berusia 58 tahun, maka dalam proses pensiun," tambahnya.

Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dalam-seminggu-2-kadis-di-sumut-mundur-bobby-tanya-orangnya-yang-kami-ajak dan 2-kadis-pemprov-sumut-mundur-beruntun-dalam-seminggu-apa-penyebabnya.

 

 

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau