KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, memberikan tanggapan santai terkait pengunduran diri dua pejabat di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam seminggu terakhir.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Sumatera Utara, Hasmirizal, mundur pada 14 Oktober 2025, disusul dengan pengunduran diri Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Ketapang) Sumatera Utara, Rajali, pada Senin (20/10/2025).
Saat ditanya terkait alasan pengunduran diri mereka, Bobby Nasution justru meminta wartawan untuk menanyakan langsung kepada pejabat yang bersangkutan.
"Mengundurkan diri? Tanya orangnya, kok tanya ke saya, orang itu yang mengundurkan diri," ujarnya dengan senyum, di Kantor Gubernur Sumut.
Baca juga: Dua Kadis di Lingkungan Pemprov Sumut Mundur Beruntun dalam Seminggu, Ada Apa?
Bobby kemudian menjelaskan bahwa pengunduran diri tersebut tidak akan mengganggu jalannya birokrasi di pemerintahannya.
"Yang pasti, yang kami ajak, kerja sama, pemerintahan ini bukan bawa perasaan. Pemerintah ini punya target, Pak Presiden memberikan target kepada kami, juga pemerintah daerah diberikan target. Target ke jajaran kami ini yang harus dicapai bersama-sama," ungkapnya.
Mantan Wali Kota Medan ini juga menanggapi isu terkait pengunduran diri Hasmirizal yang disebut-sebut karena peristiwa pengusiran dalam acara yang dihadiri Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.
Bobby membantah hal tersebut, menyatakan bahwa Hasmirizal mundur karena ingin lebih fokus pada keluarga. "Kalau itu (karena tersinggung diusir) saya rasa enggak ada ya," tegas Bobby.
Baca juga: 1 Tahun Prabowo-Gibran, Pengangguran di Sumut Naik 0,38 Persen, Pakar Ungkap Penyebabnya
Bobby menegaskan bahwa setiap pekerjaan memiliki target yang harus dicapai. "Kalau target tidak tercapai, yang tersinggung siapa? Apakah saya? Apakah masyarakat? Apakah yang lain?" ungkapnya. Ia menekankan bahwa dalam pemerintahan, pencapaian target lebih penting daripada perasaan pribadi.
Terkait dengan pengunduran diri Kadis Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura, Rajali, Bobby menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena faktor kesehatan.
"Pak Kadis Ketapang sakit. Saya sudah melihat sendiri, beberapa kali kita rapat, baik rapat formal maupun beberapa kali diskusi, memang selalu diwakilkan karena memang (kondisi) kesehatannya," jelas Bobby.
Bobby tidak merinci penyakit yang diderita Rajali, namun mengungkapkan bahwa ia mengetahui Rajali sempat terjatuh saat melaksanakan salat.
"Setahu saya, (Rajali) pernah jatuh pada saat melaksanakan shalat Jumat. Soal yang lain (alasan mundur) tidak ada (selain sakit)," tambah Bobby.
Baca juga: Sidang Korupsi Jalan Sumut, Pejabat BBPJN Akhirnya Mengaku Terima Rp 1,6 Miliar
Kepala Badan Kepegawaian Sumut, Sutan Tolang Lubis, juga mengonfirmasi bahwa alasan pengunduran diri Rajali adalah faktor kesehatan.
"Sebagaimana surat yang kami terima, beliau mengundurkan diri karena alasan kesehatan," ujar Sutan pada Selasa (21/10/2025). Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa Rajali telah memasuki masa pensiun, karena usianya sudah 58 tahun. "Secara ketentuan juga dia sudah berusia 58 tahun, maka dalam proses pensiun," tambahnya.
Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul: Dalam-seminggu-2-kadis-di-sumut-mundur-bobby-tanya-orangnya-yang-kami-ajak dan 2-kadis-pemprov-sumut-mundur-beruntun-dalam-seminggu-apa-penyebabnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang