KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Wali Kota Prabumulih H Arlan.
Hal itu disampaikan Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyusul kabar pencopotan Kepala SMPN 1 Prabumulih Roni Ardiansyah.
Roni sempat dikabarkan dicopot setelah menegur anak Arlan yang disebut membawa mobil ke sekolah.
Peristiwa tersebut memicu perhatian publik, terlebih setelah beredar video Roni dikerumuni siswa dan guru yang menangis usai pencopotan.
Warganet juga ikut menyoroti mobil yang diduga digunakan anak Arlan ke sekolah.
Berdasarkan LHKPN per 14 Agustus 2024, Arlan tercatat memiliki harta senilai Rp 17 miliar.
Kekayaan itu terdiri atas tanah dan bangunan, kendaraan, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.
Alasan KPK akan periksa LHKPN Wali Kota Prabumulih
Budi menjelaskan, KPK akan memeriksa LHKPN Arlan untuk memastikan harta kekayaan yang dilaporkan sudah sesuai atau belum.
Lembaga anti-rasuah juga berkomitmen untuk terus memantau LHKPN sehingga dapat melakukan pengecekan terhadap laporan yang sudah disampaikan oleh penyelenggara negara.
“Apakah yang disampaikan sudah sesuai, benar, lengkap, atau belum? Nah itu yang nanti akan dicek dari pelaporan LHKPN yang bersangkutan,” ujar Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (17/9/2025).
“Karena kalau kita bicara soal kepatuhan LHKPN, tentu tidak hanya patuh soal waktu pelaporan, tetapi juga patuh terkait dengan isinya,” tambahnya.
Budi juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat yang sudah memberikan informasi melalui media sosial.
Menurutnya, sikap masyarakat tersebut menjadi salah satu bentuk keterlibatan untuk memberantas korupsi, terutama pada aspek pencegahan.
Roni tidak jadi dicopot
Kabar pencopotan Roni sebagai Kepala SMPN 1 Prabumulih turut menjadi perhatian ajudan Presiden Prabowo Subianto, Rizky Irmansyah.
Pada Selasa (16/9/2025), Rizky menyampaikan bahwa Roni tidak jadi dicopot dan akan kembali menjadi kepala sekolah.
Ia juga mengonfirmasi bahwa petugas keamanan sekolah yang sempat diberhentikan akan kembali dipekerjakan.
“Sudah selesai ya, kepala sekolahnya akan kembali bertugas ke sekolah asal, dan satpamnya juga akan kembali bertugas di sekolah asal," ujar Rizky dikutip dari Antara, Rabu (17/9/2025).
Klarifikasi Wali Kota Prabumulih
Arlan sempat memberikan klarifikasi terkait kabar pencopotan Roni dari posisinya sebagai Kepala SMPN 1 Prabumulih.
Saat menggelar konferensi pers, ia menyampaikan permohonan maaf kepada Roni serta masyarakat Prabumulih.
"Saya selaku Wali Kota Prabumulih menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Roni dan seluruh masyarakat Kota Prabumulih," ujar Arlan dikutip dari Antara, Rabu (17/9/2025).
Arlan kemudian membantah isu yang menyebut pencopotan Roni berkaitan dengan anaknya yang ditegur. Ia juga mengklaim bahwa kabar pencopotan Roni tidak benar.
"Semua berita yang mengatakan kepala sekolah SMPN 1 diganti itu tidak benar dan hoaks," ungkap Arlan.
Menurut Arlan, ia hanya memberikan teguran kepada Roni terkait masalah lain di sekolah, yaitu dugaan pesan tidak pantas yang dikirim seorang guru kepada murid.
Ia menambahkan, guru yang bermasalah tersebut akhirnya dipindahkan dari sekolah, sedangkan Roni tidak pernah diganti dari jabatannya sebagai kepala sekolah.
https://www.kompas.com/tren/read/2025/09/18/160000465/alasan-kpk-akan-periksa-harta-kekayaan-wali-kota-prabumulih-usai-copot