Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kerupuk Seblak dan Kerupuk Tayamum

Kompas.com - 25/03/2022, 11:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MASYARAKAT Indonesia terutama kaum miskin heboh akibat kelangkaan disusul kenaikan harga minyak goreng secara cukup drastis sehingga cukup berat untuk dibeli masyarakat berdaya beli rendah.

Tidak kurang dari Presiden IV Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri berkenan memberikan wejangan demi meredakan kehebohan para ibu mau pun bapak rumah tangga atas kelangkaan serta kenaikan harga minyak goreng.

Kelangkaan minyak goreng bukan cuma di Indonesia, tetapi juga merambah ke negara-negara bukan produsen migor berasal dari kelapa sawit seperti misalnya Jerman.

Konon pembelian migor sawit di supermarket Jerman seperti Aldi dibatasi maksimal dua botol untuk setiap pembeli.

Seperti telah dikhawatirkan berbagai pihak yang paham pengaruh politik terhadap ekonomi, kelangkaan migor terjadi di Eropa sebagai akibat terganggu oleh operasi militer Rusia merangsek masuk Ukraina.

Namun minyak goreng di Jerman tidak terbatas minyak sawit karena masih ada minyak zaitun, biji bunga matahari, kacang, butter, margarine dan lain sebagainya sehingga masyarakat Jerman tidak terlalu heboh tergoreng goreng-menggoreng minyak goreng.

Syukur Alhamdullilah, masyarakat Indonesia memiliki kedaulatan kebudayaan kuliner tersendiri sehingga tidak tergantung pada minyak goreng seperti terbukti pada mahakarya kuliner yang disebut sebagai seblak sebagai santapan masyarakat Sunda dengan cita rasa gurih dan pedas.

Seblak terbuat dari kerupuk mentah yang disiram dengan air panas bersama sayuran dan sumber protein seperti telur, ayam, boga bahari, atau olahan daging sapi diberi bumbu penyedap kencur.

Seblak menjadi makanan jajanan yang digemari berbagai kalangan masyarakat, terutama di wilayah pulau Jawa bagian barat makanan yang bertekstur kenyal ini memiliki rasa yang pedas dan menyegarkan, serta memiliki beberapa variasi, baik rasa maupun bahan tambahan juga kemasan produk.

Kreatifitas kultural masyarakat Nusantara memang menakjubkan. Terbukti masyarakat Desa Bulusari yang terletak di Kabupaten Kediri juga tidak menggantungkan diri ke minyak goreng.

Usaha ‘kerupuk padang pasir’ atau ‘kerupuk tayamum’, demikian orang Kediri menyebutnya, sudah ada sejak 40 tahun lalu.

Ide menggoreng kerupuk tayamum bukan dengan minyak goreng tetapi dengan pasir tercetus pertama kali oleh masyarakat Kediri, baru kemudian populer di daerah-daerah lain.

Usaha yang sempat mengalami masa-masa surut pada tahun 1980-an kini kembali bergairah seiring dengan pasar yang mulai kembali meliriknya.

Dari awalnya hanya dijual di warung-warung kecil, kini sudah merambah ke supermarket besar.

Cita rasa kerupuk makin beragam, dari rasa asin, manis, pedas, hingga rasa bawang. Bahkan, ada pula produsen yang menambahkan sambal petis sebagai cocolannya.

Namun kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng jangan dianggap remeh. Sejarah telah membuktikan bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok pada masa pra G30S mau pun Mei 1998 merupakan pemicu utama kemelut politik yang kemudian berkembang menjadi keruntuhan rezim Orla dan Orla.

Andaikata Bung Karno dan Pak Harto lebih eling lan waspodo dalam menghadapi kenaikan harga sembako pasti sejarah Indonesia berjalan lain.

Maka dari lubuk sanubari terdalam bangsa Indonesia tulus mengharap Presiden Jokowi bersama segenap jajaran kepemerintahan yang bertanggung-jawab atas kesejahteraan rakyat Indonesia, berkenan cermat dan seksama mengamati kemudian mengendalikan gejolak kenaikan harga minyak goreng agar bangsa, negara dan rakyat Indonesia terhindar dari malapetaka tergoreng goreng-gorengan minyak goreng.

Jangan sampai lembaran hitam sejarah masa lalu kembali tergores di masa kini. MERDEKA!

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Perjalanan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Perjalanan Karier Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Resuffle, Digantikan Mukhtarudin
Sosok Menteri Abdul Kadir Karding yang Kena Resuffle, Digantikan Mukhtarudin
Tren
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Prabowo Lantik Gus Irfan Jadi Menteri Haji dan Umrah, Ini Profil Lengkapnya
Tren
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Kenapa Pemerintah Perlu Memenuhi Semua 17+8 Tuntutan Rakyat? Ini Kata Pengamat Politik
Tren
Presiden Prabowo Bersiap Umumkan Reshuffle, 5 Kementerian Terimbas
Presiden Prabowo Bersiap Umumkan Reshuffle, 5 Kementerian Terimbas
Tren
Pewaris Takhta Pangeran Hisahito Sudah Dewasa, Jepang Hadapi Tekanan Aturan Suksesi
Pewaris Takhta Pangeran Hisahito Sudah Dewasa, Jepang Hadapi Tekanan Aturan Suksesi
Tren
21 Tahun Kematian Munir, Ini Deretan Kasus HAM yang Pernah Diperjuangkan
21 Tahun Kematian Munir, Ini Deretan Kasus HAM yang Pernah Diperjuangkan
Tren
Update Orang Hilang usai Demo Agustus 2025, KontraS: 5 Orang Belum Ditemukan
Update Orang Hilang usai Demo Agustus 2025, KontraS: 5 Orang Belum Ditemukan
Tren
Dibicarakan Putin dan Xi Jinping, Benarkah Tranplantasi Organ Bisa Bikin Hidup 150 Tahun?
Dibicarakan Putin dan Xi Jinping, Benarkah Tranplantasi Organ Bisa Bikin Hidup 150 Tahun?
Tren
4 Cara Mengajarkan Anak agar Tidak 'Tone Deaf', Saran dari Psikolog
4 Cara Mengajarkan Anak agar Tidak "Tone Deaf", Saran dari Psikolog
Tren
Cara Cek Kesehatan Baterai iPhone dan HP Android
Cara Cek Kesehatan Baterai iPhone dan HP Android
Tren
Gaji Guru Indonesia Paling Rendah di ASEAN, Ini Perbandingannya
Gaji Guru Indonesia Paling Rendah di ASEAN, Ini Perbandingannya
Tren
Apa Itu Daddy Issues? Berikut Pengertian dan Faktor Penyebabnya
Apa Itu Daddy Issues? Berikut Pengertian dan Faktor Penyebabnya
Tren
Cara Hitung Tagihan Listrik Pascabayar Bulanan, Biar Bisa Kontrol Pemakaian
Cara Hitung Tagihan Listrik Pascabayar Bulanan, Biar Bisa Kontrol Pemakaian
Tren
Apa Efek Samping Konsumsi Makanan yang Terpapar Zat Radioaktif?
Apa Efek Samping Konsumsi Makanan yang Terpapar Zat Radioaktif?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau