KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut cilok, cireng, dan seblak sebabkan rahim rapuh saat melahirkan, viral di media sosial.
Unggahan itu dimuat oleh akun Instagram @purwo****** pada Rabu (28/5/2025).
Dalam unggahan disebutkan bahwa ada seorang pasien yang memiliki kondisi rahim sangat rapuh saat melahirkan.
Ternyata selama kehamilan, sang pasien atau ibu diketahui jarang mengonsumsi protein hewani dan lebih sering mengemil jajanan seperti cilok, cireng, dan seblak.
“Akibatnya? Rahimnya mudah sobek, luka operasi susah sembuh, dan perdarahan terus terjadi meski sudah dijahit berkali-kali,” tulis keterangan di unggahan.
Sehingga dokter mengingatkan setelah persalinan agar sang ibu meningkatkan protein hewani dari telur dan daging merah.
Lantas, benarkah cilok, cireng, dan seblak bisa sebabkan rahim rapuh?
Baca juga: Dokter dan Pasien Ungkap Gejala Serius Kanker Rahim, Apa Saja yang Dirasakan?
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari RSIA Anugerah Semarang, Indra Adi Susanto mengonfirmasi bahwa cilok, cireng, dan seblak dapat menyebabkan rahim rapuh saat melahirkan.
“Rahim rapuh adalah istilah umum yang dapat merujuk pada beberapa kondisi (masalah) rahim,” kata Indra kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2025).
Beberapa kondisi tersebut seperti serviks tidak kompeten dan prolaps organ panggul, yang bisa mengakibatkan gangguan seperti pendarahan, nyeri, bahkan keguguran.
Indra mengungkapkan, hal itu karena bumbu tinggi natrium dan penyedap rasa yang mengandung MSG di dalam cilok, cireng, dan seblak.
Selain makanan-makanan itu, Indra juga mengingatkan agar ibu hamil perlu menghindari makanan yang tinggi akan kandungan lemak jenuh dan gula.
Sebab, makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan peradangan dan berdampak negatif pada keseimbangan hormon.
Ibu hamil perlu juga menghindari makanan yang mengandung banyak bahan olahan dan aditif.
Pasalnya, hal tersebut dapat berdampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan dan memengaruhi sistem reproduksi.
Baca juga: Wanita di China Melahirkan Bayi Kembar dari Dua Rahim Berbeda, Kok Bisa?