KOMPAS.com - Penyanyi sekaligus seniman Soimah Pancawati tengah menjadi sorotan usai menceritakan pengalaman memberikan "ospek" kepada pacar sang anak laki-lakinya.
Pengakuan tersebut muncul saat Raditya Dika menanyakan apakah anak Soimah sudah pernah memperkenalkan pacarnya kepada sang ibunda yang dikenal sebagai artis.
"Justru awal-awal aku ospek. Pokoknya dengan mulutnya ini pokoknya aku ospek. Sempat awal-awal itu dia nangis," kata Soimah dalam video di saluran YouTube Raditya Dika yang diunggah pada Rabu, (13/8/2025).
"Pokoknya aku maki-maki. Pokoknya dengan caraku lah," lanjutnya.
Baca juga: Kronologi Mertua Bunuh Menantu yang Sedang Hamil 7 Bulan di Pasuruan
Soimah mengaku kerap melontarkan kata-kata ketus kepada pacar anaknya, sampai membuatnya menangis dan meminta putus.
Ia menjelaskan, sikap itu sengaja ditunjukkan untuk memperlihatkan sisi terburuk dirinya sekaligus menguji apakah calon menantu bisa menerima apa adanya.
Menurutnya, jika dari awal sudah mundur maka tidak akan tahan dengannya di masa depan.
Sepotong percakapan Soimah dan Radit itu pun diunggah ulang oleh pengguna X @use****lf dan sudah ditonton sebanyak 18 juta kali.
Beragam respons pun berdatangan, sebagian besar mengkritik Soimah karena bersikap demikian dengan anak perempuan keluarga lain.
"Kalo anak perempuan gue dimaki maki perkara lu mau ngelindungi anak laki manja lu itu, anak laki lu gue ospek suruh bersihin selokan mataram," ujar akun @yea****ea.
"Perempuan yang nyoba masuk ke keluarga laki-laki sering dituntut buat adaptasi, ngebuktiin diri. Perempuan/Ibu yang kayak di video ini ngerasa peran sentral di hidupnya terancam, makanya ngerasa tersaingi sama kehadiran pasangan anaknya. Salah apa guys? Yak, patriarki," komentar @dew****sdf.
Banyak komentar warganet menyebut, pengalaman menghadapi calon mertua yang keras bukan hal baru. Bahkan setelah resmi menikah, tak sedikit menantu perempuan masih merasakan tekanan serupa.
Lantas, mengapa mertua bersikap demikian kepada menantu perempuan dan bagaimana cara menyikapinya?
Dosen Psikologi UNISA Yogyakarta, Ratna Yunita Setiani Subardjo menjelaskan, ada beberapa alasan yang melatarbelakang sikap keras seorang ibu mertua kepada menantu perempuan.
Berikut lima alasan mengapa ibu mertua menunjukkan sikap keras terhadap menantu perempuan:
Sebagai individu, mertua dan menantu perempuan bisa jadi memegang nilai serta tradisi yang berbeda.
Perbedaan itu dapat memicu konflik antara keduanya.
"Mertua dan menantu perempuan mungkin memiliki nilai dan tradisi yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik," jelas Ratna, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/8/2025).
Baca juga: Bisnis dan Kekayaan Adiguna Sutowo, Mertua Dian Sastrowardoyo
Alasan sikap keras mertua terhadap menantu perempuan juga dapat dipicu kurangnya komunikasi terbuka.