Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Jumbo Anggota DPR, Sesuaikah dengan Kinerjanya? Ini Kata ICW

Kompas.com - 30/08/2025, 08:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

"Berkaca dari itu saja, dengan kerja-kerjanya DPR sangat tidak sebanding dengan gaji dan tunjangannya ya," imbuh dia.

Tidak hanya kinerja, Nisa juga menganggap perkataan DPR kurang baik belakangan ini.

Ia mengatakan, kata-kata yang keluar dari anggota DPR kurang enak atau tidak pantas didengar oleh rakyat.

"Mereka (DPR) berkata kasar seperti 'breng***', atau ngata-ngatain orang yang demo, yang bilang bahwa tunjangan rumah Rp 50 juta itu masuk akal bagi DPR, karena ya mereka menganggap itu setimpal karena tidak dikasih rumah di sekitar Senayan gitu," kata Nisa.

"Dari perilaku, perkataan, dan pemikiran mereka, tidak sebanding jika mendapatkan gaji dan tunjangan mencapai Rp 239 juta per bulan," lanjut dia.

Baca juga: Ulang Tahun DPR 29 Agustus 2025: Sejarah dan Rendahnya Tingkat Kepercayaan Masyarakat

Perlukah peninjauan ulang terkait gaji dan tunjangan DPR?

Dari rincian gaji dan tunjangan tersebut, Nisa mengatakan, sangat diperlukan untuk peninjauan ulang dan evaluasi.

Sebab, hingga saat ini masyarakat tidak tahu transparansi gaji da tunjangan Rp 239 juta untuk anggota DPR.

"Kami merasa tidak ada perhitungan yang jelas, apalagi jika disandingkan dengan kinerja DPR yang kalau kita lihat sekarang tidak sepenuhnya berpihak pada kebutuhan publik," ucap Nisa.

Padahal, masyarakat Indonesia saat ini teriak-teriak semua harga bahan makanan pokok mahal.

Kemudian, nilai tukar uang juga semakin kecil gitu nilainya.

Namun, menurut Nisa, tidak ada hal yang dilakukan DPR untuk memperbaiki kondisi ekonomi tersebut.

Baca juga: Pola Pikir yang Seharusnya Melekat pada Anggota DPR...

"Apalagi lapangan pekerjaan juga sulit. Tapi kan DPR tidak peduli, yang dilakukan malah menaikkan tunjangan dan itu untuk rumah," tegas Nisa.

"Tunjangan rumah itu hal yang sebetulnya tidak penting untuk dilakukan. Bukannya memberikan solusi untuk memperbaiki kondisi masyarakat yang menandakan bahwa mereka adalah wakil rakyat dan seharusnya mereka memang peduli pada rakyat," pungkasnya.

Dengan gaji dan tunjangan yang mencapai Rp 239 juta per bulan itu bukanlah angka kecil.

Yang menjadi persoalan adalah dengan besaran gaji dan tunjangan Rp 239 juta, nyatanya DPR tidak berpihak pada kebijakan rakyat.

Padahal gaji dan tunjangan mereka dibayarkan dengan uang pajak rakyat.

"Itu menjadi sesuatu yang bagi kami ya mubazir aja. Kecuali kalau mereka digaji segitu tapi kinerjanya betul, baik, bagus, begitu," imbuhnya.

Baca juga: Demo Buruh 28 Agustus di Gedung DPR, Apa yang Perlu Diketahui?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau