KOMPAS.com - Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan (AI) semakin merambah ke berbagai bidang pekerjaan.
Perkembangannya memunculkan kekhawatiran, mulai dari kalangan mahasiswa hingga pekerja, bahwa peluang kerja semakin terbatas karena potensi tergantikan teknologi.
AI saat ini sudah mampu menulis kode, menyusun laporan, menganalisis data, bahkan mengerjakan tugas-tugas kreatif.
Meski demikian, ada sejumlah keterampilan yang hanya dimiliki manusia dan sulit digantikan AI. Keterampilan ini diperkirakan tetap relevan hingga 10 tahun mendatang.
Lantas, apa saja keterampilan tersebut?
Baca juga: Chatbot Claude Opus Bisa Akhiri Percakapan demi “Kesejahteraan AI”, Tuai Perdebatan
Sebagai pemahaman, berikut adalah beberapa skill manusia yang diyakini tidak dapat digantikan AI dan tetap relevan hingga 10 tahun ke depan:
Kecerdasan emosional mengacu pada kemampuan mengenali, memahami, dan mengelola emosi diri sendiri maupun orang lain.
Keterampilan ini berperan penting dalam kepemimpinan, kolaborasi, resolusi konflik, dan hubungan dengan pelanggan.
Sebagaimana dilansir Times of India pada Senin (9/6/2025), AI bagaimanapun dapat menafsirkan data tetapi tidak memiliki pengalaman hidup seperti manusia yang dibutuhkan dalam interaksi.
Bidang seperti pendidikan, layanan kesehatan, konseling, dan manajemen sumber daya manusia merupakan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan skill ini.
Baca juga: Profesi di 3 Bidang Ini Aman dari AI dan Punya Gaji Tinggi, Apa Saja?
Berpikir kritis merupakan keterampilan dalam mengevaluasi sumber, mendeteksi bias, mempertanyakan asumsi, dan menerapkan logika.
Di era informasi yang berlebih, AI dapat terlihat meyakinkan dengan menghasilkan narasi serta menganalisis kumpulan data, namun tidak dapat berpikir kritis mengenai kesimpulan yang ia ciptakan sendiri.
Kecerdasan manusia penting untuk tetap menerapkan penilaian berbasis nilai dan moral.
Skill tersebut diketahui dibutuhkan dalam berbagai profesi seperti hukum, jurnalisme, pembuat kebijakan, serta penelitian.
Baca juga: Chatbot Claude Opus Bisa Akhiri Percakapan demi “Kesejahteraan AI”, Tuai Perdebatan
Sistem AI saat ini semakin terintegrasi dan membantu manusia mengambil keputusan, baik publik maupun privat.