KOMPAS.com - Ahli klimatologi dan perubahan iklim, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengungkapkan pergerakan angin di sekitar Universitas Islam Bandung (Unisba), Jawa Barat pada Senin (1/9/2025) malam.
Seperti diketahui, kampus Unisba yang berada di barat Jalan Tamansari menjadi lokasi evakuasi mahasiswa peserta aksi demo di depan Gedung DPRD Jawa Barat pada sore hari.
Mahasiswa yang dievakuasi adalah mereka yang terluka dan sesak napas akibat paparan gas air mata.
Lantas, seperti apa pergerakan angin pada Senin malam di kampus Unisba?
Baca juga: Kronologi Penembakan Gas Air Mata di Kampus Unisba Versi Mahasiswa dan Polisi
Erma menyampaikan, tidak ada embusan angin kencang pada saat penembakan gas air mata di kampus Unisba.
Dia juga menilai, kecepatan angin yang datang dari arah utara, barat laut, maupun timur laut relatif kecil.
“Berdasarkan data AWS terdekat di Sukaluyu (2-3 km dari Unisba) yang dapat mewakili kondisi cuaca di Unisba tampak pada sekitar 23.35 WIB,” kata Erma kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2025).
AWS (Automatic Weather Station) adalah alat yang berfungsi untuk mengukur pergerakan angin, pencahayaan Matahari, serta curah hujan.
Erma juga melampirkan tangkapan layar data kecepatan dan embusan angin mulai pukul 23.04 WIB hingga 23.59 WIB.
Antara pukul 23.24 WIB sampai dengan 23.44 WIB, kecepatan angin yang tercatat berkisar 0,0 hingga 3,5 km/jam dengan embusan anginnya sebesar 0,2 hingga 4,1 km/jam.
Baca juga: 7 Fakta Pembubaran Demo Unpas-Unisba Bandung: Gas Air Mata, Korban Mahasiswa, dan Bantahan Polisi
Lebih rinci, berikut ini catatan kecepatan dan embusan angin pukul 23.24 WIB-23.44 WIB:
Bahkan, hingga pukul 05.00 WIB, ia menyebut tidak tampak ada embusan angin kencang di sekitar kampus Unisba.
Baca juga: Bagaimana Cara Menjelaskan Aksi Demo kepada Anak?
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, gas air mata yang mengenai area kampus bukan ditembakkan ke dalam, melainkan terbawa angin dari jalan raya.
"Tim kemudian menembakkan gas air mata di jalan raya yang kemudian tertiup angin ke arah parkiran Unisba," kata Hendra lewat keterangan video, Selasa (2/9/2025).
"Ini yang kemudian diinginkan oleh provokator anarko, dan memang mereka menunggu momen untuk membenturkan antara mahasiswa dan petugas," sambungnya.