Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Menjelaskan Aksi Demo kepada Anak?

Kompas.com - 02/09/2025, 19:45 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial Instagram ramai membahas cara menjelaskan keadaan Indonesia saat ini kepada anak di bawah umur.

Pembicaraan ini berawal dari unggahan akun @a*****st yang membagikan pertanyaan mengenai boleh atau tidaknya menceritakan aksi demo kepada anak.

Warganet pun saling melempar pendapat dan pengalaman mengasuh anak masing-masing.

Pengunggah sendiri, mendapati anaknya bertanya apakah demo sama dengan tawuran, serta memilih untuk menjelaskan situasi negara dengan permisalan yang relevan dengan dunia anak.

Lantas, bagaimana menjelaskan demo kepada anak?

Baca juga: 11 Tuntutan BEM SI yang Berencana Gelar Demo 2 September 2025

Bolehkah bercerita tentang 'demo' ke anak?

Dosen Psikologi UNISA Yogyakarta, Ratna Yunita Setiani Subardjo mengatakan, anak memiliki kemampuan kognitif dan emosional yang berbeda-beda.

Hal ini didasarkan pada perbedaan umur dan tahap perkembangan masing-masing anak, menurut teori perkembangan kognitif Piaget.

Dalam teori pembelajaran sosial, dijelaskan bahwa anak-anak belajar dari lingkungan sekitar, serta meniru perilaku orang dewasa.

"Dengan begitu, orangtua boleh menceritakan anak tentang demo, tetapi penting untuk memerhatikan beberapa hal," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/8/2025).

Kepada anak berusia di bawah 7 tahun, Ratna menyarankan orangtua untuk menyesuaikan gaya bahasa.

Sebab, anak-anak dalam kelompok usia tersebut dimungkinkan tidak sepenuhnya paham tentang konsep demo dan kerusuhan.

Baca juga: Ratusan Anak-anak Ditangkap dalam Demo 25 Agustus di Depan DPR

Cara menjelaskan peristiwa demo kepada anak

Dalam menjelaskan peristiwa demo kepada anak, Ratna menyarankan orangtua untuk menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

"Hindari menggunakan istilah-istilah yang kompleks atau teknis yang mungkin tidak dipahami anak," jelas dia.

Dia melanjutkan, orang tua perlu berfokus menceritakan mengenai sisi atau nilai-nilai positif dari peristiwa demo.

Misalnya, pentingnya menyampaikan pendapat, menghormati hak-hak orang lain, serta menyelesaikan konflik dengan cara damai.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau