Hasil rekayasa gen tersebut kemudian diuji pada sel hati manusia di laboratorium, dan berhasil menghasilkan enzim uricase.
Baca juga: Dokter Ungkap 6 Tanda Kerusakan Ginjal akibat Asam Urat, Apa Saja?
Ini memberikan efek yang diharapkan dalam tujuan menurunkan kadar asam urat dan mengurangi timbunan lemak akibat konsumsi gula buah.
Efek serupa juga diamati pada model kompleks 3D berupa liver spheroids (gugusan sel hati tiga dimensi).
Menariknya, manfaat potensial dari pendekatan ini tidak hanya terbatas pada asam urat saja. Karena kadar asam urat yang tinggi juga dikaitkan dengan berbagai penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan batu ginjal.
“Hiperurisemia adalah kondisi berbahaya. Dengan menurunkan kadar asam urat, kita mungkin bisa mencegah berbagai penyakit lain sekaligus,” kata Gaucher.
Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Terkena Asam Urat, Siapa Saja?
Dilansir dari Live Science, Jumat (5/9/2025), asam urat dialami oleh sekitar 1 dari 25 orang di dunia. Menariknya, penyakit ini hampir tidak pernah terjadi pada mamalia lain.
Satu-satunya alasan adalah karena hewan lain punya gen aktif untuk enzim uricase, yaitu enzim yang bisa memecah asam urat sehingga tidak menumpuk jadi kristal.
Manusia sendiri kehilangan gen ini jutaan tahun lalu akibat terjadinya proses mutasi.
Meski begitu, kehilangan gen ini pada waktu itu bukanlah sebuah kemalangan, namun justru keuntungan. Karena kadar asam urat yang tinggi membantu mengubah gula buah menjadi lemak.
Hal ini menolong nenek moyang primata bertahan hidup di musim dingin dan mungkin juga mendorong pertumbuhan otak yang lebih besar.
Baca juga: 7 Sayuran yang Bantu Redakan Asam Urat, Apa Saja?
Para ilmuwan kini mencoba merekonstruksi gen purba uricase. Dengan membandingkan DNA berbagai spesies, membuat pohon keluarga genetik, lalu memperkirakan bentuk gen kuno, mereka bisa “menghidupkan kembali” protein nenek moyang di laboratorium.
Jika berhasil, langkah ini bisa membuka jalan bagi terapi baru untuk mengatasi gout dan penyakit lain terkait asam urat.
Terapi gen yang memulihkan kembali urutan gen purba manusia bisa membuat sel tubuh sendiri menghasilkan enzim uricase. Secara teori, reaksi imun bisa diminimalkan karena sebagian besar urutan protein uricase sudah dikenali dan diterima oleh tubuh manusia.
Namun, masih banyak jalan yang harus ditempuh sebelum terapi gen seperti ini bisa digunakan pada pasien nyata.
Baca juga: Apa Itu Purin dalam Makanan yang Bisa Memicu Asam Urat?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini