Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Hidupkan Gen Purba yang Punah 20 Juta Tahun Lalu untuk Mengatasi Asam Urat

Kompas.com - 06/09/2025, 20:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Hasil rekayasa gen tersebut kemudian diuji pada sel hati manusia di laboratorium, dan berhasil menghasilkan enzim uricase.

Baca juga: Dokter Ungkap 6 Tanda Kerusakan Ginjal akibat Asam Urat, Apa Saja?

Ini memberikan efek yang diharapkan dalam tujuan menurunkan kadar asam urat dan mengurangi timbunan lemak akibat konsumsi gula buah.

Efek serupa juga diamati pada model kompleks 3D berupa liver spheroids (gugusan sel hati tiga dimensi).

Menariknya, manfaat potensial dari pendekatan ini tidak hanya terbatas pada asam urat saja. Karena kadar asam urat yang tinggi juga dikaitkan dengan berbagai penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan batu ginjal.

“Hiperurisemia adalah kondisi berbahaya. Dengan menurunkan kadar asam urat, kita mungkin bisa mencegah berbagai penyakit lain sekaligus,” kata Gaucher.

Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Paling Berisiko Terkena Asam Urat, Siapa Saja?

Harapan baru bagi sains

Dilansir dari Live Science, Jumat (5/9/2025), asam urat dialami oleh sekitar 1 dari 25 orang di dunia. Menariknya, penyakit ini hampir tidak pernah terjadi pada mamalia lain.

Satu-satunya alasan adalah karena hewan lain punya gen aktif untuk enzim uricase, yaitu enzim yang bisa memecah asam urat sehingga tidak menumpuk jadi kristal.

Manusia sendiri kehilangan gen ini jutaan tahun lalu akibat terjadinya proses mutasi.

Meski begitu, kehilangan gen ini pada waktu itu bukanlah sebuah kemalangan, namun justru keuntungan. Karena kadar asam urat yang tinggi membantu mengubah gula buah menjadi lemak.

Hal ini menolong nenek moyang primata bertahan hidup di musim dingin dan mungkin juga mendorong pertumbuhan otak yang lebih besar.

Baca juga: 7 Sayuran yang Bantu Redakan Asam Urat, Apa Saja?

Para ilmuwan kini mencoba merekonstruksi gen purba uricase. Dengan membandingkan DNA berbagai spesies, membuat pohon keluarga genetik, lalu memperkirakan bentuk gen kuno, mereka bisa “menghidupkan kembali” protein nenek moyang di laboratorium.

Jika berhasil, langkah ini bisa membuka jalan bagi terapi baru untuk mengatasi gout dan penyakit lain terkait asam urat.

Terapi gen yang memulihkan kembali urutan gen purba manusia bisa membuat sel tubuh sendiri menghasilkan enzim uricase. Secara teori, reaksi imun bisa diminimalkan karena sebagian besar urutan protein uricase sudah dikenali dan diterima oleh tubuh manusia.

Namun, masih banyak jalan yang harus ditempuh sebelum terapi gen seperti ini bisa digunakan pada pasien nyata.

Baca juga: Apa Itu Purin dalam Makanan yang Bisa Memicu Asam Urat?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau