Anutin dikenal sebagai politisi konservatif dengan kedekatan pada kalangan royalis Thailand.
Pria berusia 58 tahun itu pernah menjabat wakil perdana menteri, menteri dalam negeri, serta menteri kesehatan yang memimpin kebijakan dekriminalisasi ganja Thailand.
Dilansir dari The Guardian, Sabtu (6/9/2025), kebijakan itu memicu lonjakan ribuan toko ganja. Namun kebijakannya juga menuai kritik karena dinilai tanpa regulasi jelas.
Di luar politik, ia dikenal sebagai sosok yang gemar bermain saksofon, memasak, hingga menerbangkan pesawat pribadi.
Namun di balik citra santai tersebut, ia adalah negosiator ulung yang berhasil menempatkan partainya, Bhumjaithai, dalam posisi strategis di berbagai pemerintahan koalisi.
Baca juga: Bukan Indonesia, Kenapa Malaysia Jadi Penengah Perang Thailand-Kamboja? Ini Penjelasannya
Meski berhasil naik ke kursi perdana menteri, Anutin akan memimpin koalisi minoritas Thailand. People’s Party mendukung hanya dengan syarat, bukan bergabung ke pemerintahan.
Kondisi ini membuat stabilitas politik bergantung pada seberapa cepat Anutin menepati janji referendum dan memanggil pemilu dini.
Pengalaman politik Thailand menunjukkan, pemerintahan minoritas rentan goyah jika janji politik tidak segera diwujudkan.
Ketidakpastian juga muncul dari hubungan Anutin dengan kelompok pro-reformasi yang selama ini mendesak pembatasan peran monarki, sebuah agenda yang ia tolak.
Baca juga: PM Thailand Diskors akibat Dugaan Pelanggaran Etika, Apa yang Terjadi Setelahnya?
Pergeseran ini menandai akhir dominasi keluarga Shinawatra yang selama dua dekade menjadi kekuatan terbesar dalam politik Thailand.
Namun, Pheu Thai berjanji akan kembali berkuasa.
"Kami akan kembali untuk menyelesaikan pekerjaan bagi seluruh rakyat Thailand," pernyataan resmi partai, dikutip dari Reuters, Jumat (5/9/2025).
Bagi Anutin Charnvirakul, kemenangan ini hanyalah awal. Ia menghadapi tantangan ekonomi serius: konsumsi lemah, kredit ketat, dan utang rumah tangga tinggi.
Pergeseran kekuasaan dari dinasti Shinawatra ke Perdana Menteri baru Thailand membuka jalan baru.
Meskipun demikian, situasi ini juga menempatkan Anutin pada ujian besar: menjaga stabilitas politik sekaligus menyiapkan reformasi konstitusi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini