“Dia menentang semua kemungkinan karena sebagian besar ayam telur Paskah hanya hidup rata-rata lima hingga delapan tahun,” tambahnya.
Pearl menikmati hari-harinya dengan makanan segar, seperti bayam, selada, buah, kacang-kacangan, hingga pakan khusus ayam.
Kebiasaannya pun unik. Ia suka meringkuk di dekat pel di ruang cuci dan bahkan sering tidur bersama sandal jepit kesayangan Sonya.
Sesekali, ayam tertua di dunia itu juga diajak ke ruang tamu untuk menonton televisi, aktivitas sederhana yang ternyata disukainya.
Baca juga: Bubur Ayam Indonesia Jadi Hidangan Bubur Terbaik Dunia Versi Taste Atlas
Dilansir dari Times of India, Senin (1/9/2025), kehidupan Pearl tidak selalu mulus. Ia pernah mengalami patah kaki, radang sendi, cacar ayam, bahkan serangan rakun.
Namun, semua itu tak menghentikannya untuk terus hidup.
Ketika tanda-tanda penuaan mulai tampak, keluarga Hull memutuskan memindahkannya ke dalam rumah agar bisa menikmati masa tua dengan nyaman.
Kini, Pearl lebih banyak menghabiskan waktu di ruang cuci rumah, beristirahat dengan teman tak biasa, yakni sebuah pel dan dua ekor kucing.
“Dia tidak keberatan dengan hewan lain, bahkan si kitten kadang duduk di sampingnya,” jelas dia.
Meski berjalan kian sulit akibat usia lanjut, Pearl tetap berusaha merentangkan sayap, menggerakkan cakar tuanya, dan berjemur di bawah sinar matahari setiap hari.
Baca juga: Benarkah Ayam Warna-warni adalah Limbah Penetasan? Ini Kata Dosen UGM
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini