"AQUA menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan," tulis Aqua.
Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad). Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami).
Hal ini berbeda dengan sumur gali masyarakat yang berada di lapisan akuifer bebas, yakni lapisan batuan pembawa air yang tidak dilapisi pelindung di atasnya.
Di sisi lain, AQUA juga berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia. Masing-masing sumber air dipilih melalui proses seleksi yang ketat dan melibatkan beberapa unsur berikut ini:
Proses ini juga melibatkan tim ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, dan mikrobiologi.
Tak hanya sumber air yang terjaga, proses produksi AQUA juga dijaga kemurniannya.
Aqua menerapkan sistem pengemasan otomatis tanpa sentuhan tangan manusia. Proses ini mencakup sebagai berikut:
Baca juga: Cara Mengecek Galon Aqua Asli atau Palsu, Simak Tanda pada Tutupnya
Soal mengambil air di kedalaman tertentu, Danone memastikan bahwa produksinya tidak mengganggu penggunaan air masyarakat.
"Air yang digunakan AQUA berasal dari lapisan dalam yang tidak bersinggungan dengan air permukaan yang digunakan masyarakat," jelas Aqua.
Proses pengambilan air juga dilakukan sesuai dengan izin pemerintah dan diawasi secara berkala oleh pemerintah daerah dan pusat melalui Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
AQUA bahkan memiliki Kebijakan Perlindungan Air Tanah Dalam (Ground Water Resources Policy) yang mengatur bahwa pengelolaan sumber daya air harus menjamin kemurnian dan kualitas sumber air, menjaga kelestarian sumber daya airnya, dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di wilayah operasional.
Serta melindungi dan mempromosikan adat dan cagar budaya di sekitar wilayah operasionalnya.
Baca juga: Harga Kulkas AQUA 2 Pintu
Lebih lanjut, Danone memastikan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dengan aktivitas produksi AQUA yang disebut dapat menyebabkan pergeseran tanah.
Berdasarkan kajian bersama UGM, pengambilan air dilakukan secara hati-hati dan tidak menyebabkan pergeseran tanah atau longsor.
Namun, faktor lain seperti perubahan tata guna lahan dan deforestasi juga berpengaruh.
Oleh karena itu, AQUA aktif melakukan konservasi dan pemantauan lingkungan secara berkala serta melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan setempat untuk mengelola sumber daya air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir sehingga terjaga kualitas dan kuantitasnya.
Hal ini juga bertujuan untuk menjaga area tangkapan dan resapan air tetap terjaga fungsi dan keberlanjutannya.
Klarifikasi pihak Danone ini juga sudah disampaikan langsung melalui kanal YouTube Kang Dedi Mulyani Channel yang tayang pada Rabu (22/10/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya