KOMPAS.com - Sebuah video di Instagram berisi narasi yang menyarankan agar teh tak dikonsumsi wanita usia produktif lantaran bisa memicu anemia.
Video yang diunggah akun @s*******n itu menampakkan seorang wanita dan laki-laki yang tengah memesan makanan di sebuah restoran.
"Ko tahu ji, teh itu bisa meningkatkan risiko anemia pada cewek-cewek dengan usia produktif, karena dalam teh itu ada kandungan polifenol yang menghambat absorbsi besi dalam tubuh," jelas sang wanita saat si laki-laki menyodorkan segelas es teh.
Wanita tersebut juga menerangkan bahwa laki-laki juga bisa mengalami anemia akibat mengonsumsi teh. Namun, perempuan tetap lebih rentan karena mengalami menstruasi setiap bulan.
Lantas, benarkah teh yang dikonsumsi saat makan bisa memicu anemia pada perempuan usia produktif?
Baca juga: Suka Kopi atau Teh Panas? Hati-hati, Kandungan Mikroplastiknya Tertinggi
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr Santi, membenarkan bahwa konsumsi teh dapat menyebabkan anemia pada perempuan yang masih mengalami menstruasi.
Dia menjelaskan, anemia adalah kondisi ketika jumlah sel darah merah mengandung hemoglobin lebih rendah dari normal.
Padahal, protein hemoglobin bertugas mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Bila kadar hemoglobin menurun, penyaluran oksigen ke seluruh tubuh sulit tercapai.
"Orang yang rentan mengalami anemia adalah mereka yang tidak suka makan, terlebih tidak makan sayur hijau atau daging merah," ujar dr. Santi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (28/10/2025).
Dia melanjutkan, wanita muda khususnya yang tengah menstruasi, membutuhkan zat besi lebih banyak. Karenanya, golongan ini rentan terhadap anemia.
"Perempuan usia produktif juga (rentan anemia). Ketika menstruasi, darah keluar dan harus diganti. Tubuh hanya bisa bikin darah pengganti jika sumber dari makanan yang bergizi tercukupi," terang dia.
Nah, konsumsi teh, kopi, atau minuman berkafein lainnya bersama makanan tinggi protein, dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam menyerap zat besi dari santapan itu.
"Saat mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi zat besi dalam jenis nabati, termasuk sayuran berdaun, itu penyerapannya akan diganggu kafein yang ada di teh," jelas dia.
"Jadi, kalau misal makan tempe atau tumis kangkung bersamaan minum teh, maka penyerapan zat besinya itu bisa turun hingga 60-70 persen," sambungnya.
Sementara itu, dr. Santi mengatakan, bahwa teh yang dikonsumsi bersamaan dengan protein hewani seperti ikan dan daging sapi, akan mengganggu penyerapan zat besi sebesar 20 persen.