Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Peringatan Penipuan Modus Update WhatsApp, Pakar Siber Beberkan Faktanya

Kompas.com - 29/10/2025, 14:30 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial belakangan diramaikan dengan peringatan soal modus penipuan baru yang berkedok pembaruan atau update aplikasi WhatsApp.

Pengunggah, yaitu akun TikTok @bim.*** membagikan video edukasi pada Selasa (28/10/2025), mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap notifikasi mencurigakan.

Sekarang ada modus baru, bentuknya seperti notifikasi resmi WhatsApp,” ujar pria dalam video tersebut.

Penipu disebut mengirim pesan palsu yang menyamar sebagai peringatan pembaruan aplikasi, misalnya bertuliskan “This version of WhatsApp has expired. Please go to the App Store to update”.

Sekilas tampilannya terlihat meyakinkan, namun tautan dalam notifikasi tersebut justru mengarahkan pengguna ke situs palsu yang bertujuan mencuri data pribadi.

Baca juga: Benarkah Angkat Telepon Nomor Asing dan Bilang “Halo” Disebut Bisa Dimanfaatkan Jadi Modus Penipuan AI?

Tampilannya dibuat sangat mirip aslinya, jadi orang awam bisa gampang terkecoh,” lanjutnya.

Dalam unggahan tersebut, ia juga menekankan pentingnya tidak sembarangan mengeklik tautan dari pihak yang tidak dikenal, karena hal itu dapat membuka akses penipu ke sistem ponsel korban.

Video ini menuai beragam respons. Ada yang mengaku pernah mengalami hal serupa, ada pula yang masih mempertanyakan kebenarannya.

Saya sempat dapet, langsung saya hapus,” tulis @king_master***.

"Benar nggak sih bang?” tanya @rand*** meragukan.

Lantas, benarkah ada penipuan bermodus update aplikasi WhatsApp? 

Baca juga: SpaceX Nonaktifkan Ribuan Perangkat Starlink yang Digunakan Sindikat Penipuan di Myanmar

Pakar siber ragukan klaim modus penipuan update WhatsApp

Menurut pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, narasi tersebut perlu dicermati ulang karena minim bukti pendukung yang jelas.

Ia menjelaskan, unggahan viral tersebut hanya memperlihatkan tangkapan layar tanpa informasi lanjutan mengenai tautan, situs phishing, atau bentuk penipuan yang dilakukan.

“Dari kontennya hanya ada screenshot tanpa bukti pendukung tindak lanjut penipuan. Ini lebih mirip konten click-worthy atau peringatan viral untuk mengejar engagement,” kata Alfons saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/10/2025).

Alfons menegaskan, apabila benar ada kasus penipuan yang memanfaatkan notifikasi palsu pembaruan WhatsApp, sistem keamanan perangkat modern seharusnya mampu menangkalnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau