Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Wilayah Indonesia yang Masuk Puncak Musim Hujan November-Desember 2025, Berikut Daftarnya

Kompas.com - 29/10/2025, 13:15 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sejumlah wilayah di Indonesia masuk puncak musim hujan pada November hingga Desember 2025.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan hasil analisis, puncak musim hujan di Indonesia secara umum akan terjadi sejak November 2025 hingga Februari 2026.

Sementara itu, awal musim hujan sudah terpantau sejak Agustus 2025 dan diperkirakan berlangsung hingga April 2026. 

“Dibandingkan dengan rerata klimatologis 1991–2020, awal musim hujan tahun ini cenderung maju di sebagian besar wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita dikutip dari laman resmi BMKG, Rabu (29/10/2025).

Berikut daftar wilayah Indonesia yang masuk puncak musim hujan November hingga Desember 2025.

Baca juga: Siapkan Payung, Berikut 7 Wilayah Indonesia yang Masuk Musim Hujan Mulai November 2025

Daftar Wilayah Indonesia yang Masuk Puncak Musim Hujan November-Desember 2025

Jumlah wilayah Indonesia yang diprediksi masuk puncak musim hujan pada November-Desember 2025 mencapai 235 zona musim (ZOM) dengan persentase sebesar 33,6 persen.

Wilayah tersebut mencakup:

  1. Sebagian besar Sumatera
  2. Banten bagian selatan
  3. Jawa Barat bagian selatan
  4. Jawa Tengah bagian selatan
  5. Sebagian Jawa Timur
  6. Sebagian besar Kalimantan
  7. Sulawesi bagian utara
  8. Sulawesi bagian barat
  9. Sebagian Maluku Utara
  10. Sebagian Maluku
  11. Sebagian Papua Barat
  12. Papua bagian tengah.

Dwikorita juga mengungkap daftar wilayah yang diprediksi mengalami puncak musim hujan pada Januari-Februari 2026.

Jumlah wilayah yang masuk puncak musim hujan selama periode tersebut mencapai 176 ZOM atau 39,5 persen.

Berikut daftar selengkapnya:

  1. Jambi bagian selatan
  2. Bengkulu bagian selatan
  3. Sumatera Selatan bagian timur
  4. Sebagian besar Jawa
  5. Bali, Nusa Tenggara Barat
  6. Nusa Tenggara Timur
  7. Sulawesi Utara bagian barat
  8. Gorontalo bagian barat
  9. Sebagian Maluku
  10. Sebagian Papua Barat
  11. Sebagian besar Papua.

Baca juga: Benarkah Munculnya Laron Pertanda Datangnya Musim Hujan? Ini Kata Peneliti BRIN

Wilayah yang Alami Musim Hujan di Atas Normal

Dwikorita menambahkan, jika dibandingkan dengan rerata klimatologis 1991–2020, sebanyak 294 ZOM (42,1 persen) wilayah akan masuk awal musim hujan yang lebih cepat (maju).

Sementara itu, 50 ZOM (7,2 persen) wilayah sama dengan normalnya dan 56 ZOM (8,0 persen) wilayah akan mengalami musim hujan yang lebih lambat (mundur).

Kondisi tersebut menandakan bahwa mayoritas wilayah Indonesia diprediksi menghadapi musim hujan lebih cepat dari biasanya.

Meski begitu, sifat hujan secara umum pada musim hujan 2025/2026 diprediksikan pada kategori normal (69,5 persen) yang artinya curah hujan musiman tidak jauh berbeda dengan biasanya.

Kendati demikian, terdapat 193 ZOM (27,6 persen) wilayah berpotensi mengalami musim hujan dengan sifat atas normal.

Kondisi tersebut terjadi di sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua.

BMKG juga memprediksi 20 ZOM (2,9 persen) wilayah mengalami musim hujan dengan sifat di bawah normal.

“Dengan kondisi ini, potensi ancaman bahaya hidrometeorologi yang dapat menyebabkan dampak seperti banjir, banjir bandang, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang tetap perlu diwaspadai, terutama pada wilayah dengan prediksi curah hujan atas normal,” ujarnya.

Baca juga: Awal Musim Hujan Akhir 2025 Tidak Serentak, BMKG Ungkap Penyebabnya

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau