KOMPAS.com - Rektor Universitas YARSI, Fasli Jalal, mengungkapkan peran penting rempah-rempah Indonesia dalam menjaga kesehatan masyarakat, teruma terkait pencegahan penyakit tidak menular (PTM).
Ia membeberkan fakta, bahwa berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2021, sebanyak 2/3 kematian masyarakat di kawasan Asia Tenggara disebabkan oleh PTM.
“Setengah dari kematian ini terjadi pada usia produktif, yakni 30–69 tahun. Seperempat populasi dewasa menderita hipertensi, dan satu dari dua belas orang dewasa mengalami diabetes,” jelas Fasli dalam webinar bertajuk “Rempah Nusantara, Kembalinya Jejak Kedaulatan Aroma” yang digelar Lembaga Kebudayaan Nasional (LKN) Asta Cita, Selasa (28/10/2025).
PTM secara tidak proporsional memengaruhi masyarakat di negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan sekitar 3/4 atau 32 juta kematian global terjadi setiap tahun di wilayah tersebut.
Lantas, apa penyebab utama PTM, dan bagaimana peran rempah dalam mencegahnya?
Baca juga: Rempah Indonesia Punya Pasar Besar di AS, Pakar Beberkan Kunci Sukses Ekspor
Penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, dan paru-paru kronis tidak muncul begitu saja akibat radikal bebas atau oksidasi.
Menurut Fasli, penyakit ini berkembang karena kombinasi faktor genetik, gaya hidup, lingkungan, dan perilaku.
“Merokok, tekanan darah tinggi, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol, obesitas, kadar gula dan kolesterol tinggi, serta rendahnya konsumsi sayur dan buah merupakan pemicu utama,” ujar Fasli.
Selain itu, salah satu mekanisme penting yang memicu PTM adalah stres oksidatif, yaitu ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh menetralkannya melalui antioksidan.
Radikal bebas bisa terbentuk akibat metabolisme tubuh, polusi, sinar UV, bahan kimia berbahaya, atau aktivitas fisik berlebihan. Jika jumlahnya berlebih, radikal bebas dapat merusak DNA, protein, dan lemak sel, yang berujung pada gangguan fungsi tubuh dan mutasi genetik.
Kondisi ini diperparah jika kadar antioksidan tubuh rendah, meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, dan kanker.
Baca juga: Mengapa Wilayah Maluku Disebut Sebagai Kepulauan Rempah-rempah? Berikut Sejarahnya
Fasli menegaskan, rempah-rempah memiliki peran penting dalam menangkal stres oksidatif dan mencegah penyakit degeneratif.
“Herba biasanya berasal dari daun-daunan seperti daun kunyit dan daun salam, sedangkan rempah mencakup bagian lain seperti kulit batang, bunga, atau biji, misalnya cengkeh, kayu manis, dan lada,” jelasnya.
Selain rempah, bahan alami seperti buah beri, teh hijau, kopi, dan cokelat hitam juga kaya antioksidan.
Di negara Barat, kopi menjadi sumber utama antioksidan karena rendahnya konsumsi sayur dan buah.