Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gen Z Jadikan ChatGPT sebagai Teman Curhat, Benarkah AI Didesain untuk Menyenangkan Pengguna?

Kompas.com - 30/10/2025, 19:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecerdasan buatan (AI) kini memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia.

Teknologi yang mampu meniru kemampuan manusia itu telah menjadi tempat berbagi cerita generasi Z atau gen Z.

CEO OpenAI, Sam Altman mengatakan, kebanyakan gen Z menggunakan ChatGPT sebagai "penasehat hidup".

Beberapa keputusan penting bahkan diambil berdasarkan pertimbangan mesin tersebut, seperti persoalan hubungan, perencanaan karier, hingga masa depan.

Lantas, mengapa ChatGPT bisa menjadi teman curhat bagi kalangan gen Z?

Baca juga: Viral di TikTok, Ini 5 Prompt AI untuk Ubah Foto Jadi Gantungan Kunci

AI didesain membuat manusia bahagia

Penelitian yang dilakukan Princeton University mengungkap alasan seseorang mungkin lebih nyaman bercerita kepada produk bikinan AI, seperti ChatGPT.

Disebutkan, perangkat AI memang didesain untuk memberikan kesenangan bagi penggunanya.

Semakin sering digunakan, sistem ini semakin tidak peduli dengan kebenaran.

Dikutip dari CNET, model AI merespons insentif untuk menyelesaikan satu masalah dan menyebabkan masalah lainnya.

Studi yang dilakukan dalam beberapa bulan terakhir bahkan melihat bagaimana AI bisa bias dan menyebabkan psikosis.

Baca juga: Konten AI Kucing Bisa Masak Viral di TikTok, Psikolog Ingatkan Bahaya yang Ditimbulkan

Banyak yang membahas tentang "penjilatan" AI, ketika chatbot AI dengan cepat menyanjung atau setuju dengan pendapat Anda melalui model GPT-4o OpenAI.

Oleh para peneliti, fenomena ini disebut dengan omong kosong mesin.

"Baik halusinasi maupun penjilatan, tidak sepenuhnya menggambarkan berbagai perilaku tidak jujur sistematis yang umum ditunjukkan oleh LLM," tulis studi itu.

"Misalnya, output yang menggunakan kebenaran parsial atau bahasa ambigu, seperti contoh-contoh yang bertele-tele tidak mencerminkan halusinasi maupun penjilatan, tetapi sangat sesuai dengan konsep omong kosong," ungkapnya.

Ada tiga fase untuk memahami bagaimana mesin AI belajar berbohong dan memberikan respons dengan bahasa yang disukai banyak orang.

Baca juga: OpenAI Rilis ChatGPT Atlas untuk Saingi Google Chrome, Apa Itu?

Halaman:


Terkini Lainnya
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau