Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Harvard: Jalan Kaki 4.000 Langkah Sehari Dapat Memperpanjang Umur 25-40 Persen

Kompas.com - 01/11/2025, 07:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Aktivitas fisik sederhana seperti berjalan kaki terbukti membawa beragam manfaat bagi kesehatan.

Sayangnya banyak orang berusia 60 tahun ke atas kesulitan mempertahankan jumlah langkah harian mereka karena berbagai alasan.

Meski membawa manfaat, namun selama ini belum jelas seberapa banyak aktivitas fisik yang dibutuhkan lansia agar tetap mendapatkan manfaat kesehatannya.

Hingga penelitian yang dipimpin oleh Universitas Harvard mampu memberikan sebagian jawabannya.

Studi prospektif berskala besar ini meneliti bukan hanya berapa banyak langkah yang diambil para lansia, tetapi juga seberapa sering mereka mencapai target langkah tersebut dalam seminggu.

Baca juga: Manfaat Jalan Kaki Selama 15 Menit Usai Makan Menurut Pakar, Apa Saja?


4.000 langkah sehari bisa memperpanjang umur

Dikutip dari The Guardian (21/10/2025), orang lanjut usia yang berjalan kaki sebanyak 4.000 langkah dalam sehari dapat menurunkan risiko kematian dini hingga 25 persen.

Penelitian menunjukkan, berjalan 4.000 langkah per hari, meski hanya satu atau dua kali dalam seminggu, dikaitkan dengan penurunan risiko kematian dan penyakit kardiovaskular (CVD) yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah mencapai jumlah langkah tersebut.

Hasil penelitian tersebut dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine.

Studi tersebut melibatkan 13.547 perempuan Amerika berusia di atas 62 tahun, dengan rata-rata usia 72 tahun.

Mereka mengenakan alat pelacak aktivitas selama tujuh hari berturut-turut antara 2011 hingga 2015, lalu diikuti perkembangannya selama lebih dari satu dekade.

Tidak ada peserta yang memiliki riwayat penyakit jantung atau kanker pada awal penelitian.

Selama masa pemantauan hingga akhir 2024, tercatat 1.765 perempuan meninggal dunia dan 781 lainnya mengalami penyakit jantung.

Mereka yang berhasil mencapai setidaknya 4.000 langkah sehari pada satu atau dua hari dalam seminggu memiliki risiko kematian dari segala penyebab 26 persen lebih rendah dan risiko kematian akibat penyakit jantung 27 persen lebih rendah, dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah mencapai ambang tersebut.

Sementara itu, bagi peserta yang mencapai target langkah ini tiga hari atau lebih dalam seminggu, risiko kematian dari segala penyebab turun hingga 40 persen.

Meski demikian, penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung tetap di angka 27 persen.

Baca juga: Cerita Wahyudi demi Rumah Baca Sang Petualang, Sisihkan Gaji untuk Buku hingga Jalan Kaki Wonogiri-Jakarta

Halaman:


Terkini Lainnya
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Satu Indonesia Pernah Kena Prank oleh Seorang Perempuan yang Mengandung Bayi Ajaib
Tren
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Wali Kota di Meksiko Tewas Ditembak di Tengah Perayaan Hari Orang Mati
Tren
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Beli Tiket Kereta Api Lewat KAI Access Kena Platform Fee Rp 3.000, KAI: Tak Jadi
Tren
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Daftar Kampus dengan Prodi S1 Manajemen Terbaik di Indonesia 2025
Tren
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Sering Tidak Disadari, 10 Kebiasaan Ini Membuat Rumah Berbau Tak Sedap
Tren
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Pesawat Airbus A400M Pertama untuk TNI AU Tiba di Indonesia, Ini Harga dan Spesifikasinya
Tren
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Cara Aktivasi Paket ChatGPT Go Telkomsel
Tren
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Nasi di Kulkas Lebih dari 24 Jam, Aman untuk Diabetes atau Berisiko Jadi Racun?
Tren
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Studi: Negara Paling Bahagia Bisa Jadi Negara Paling Sehat, Ini Syaratnya
Tren
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Mesir Akhirnya Buka Grand Egyptian Museum di Dekat Piramida Giza, Apa Isinya?
Tren
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Nyalakan Terang dari Serang hingga Kupang: Hana dan Tata Bergerak Lindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Tren
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Ingin Rumah Tetap Sejuk Tanpa AC? Ini 3 Tips dari Dosen Teknik Sipil
Tren
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) 'Work from Everywhere'
Horor Kemacetan: Menghidupkan (Kembali) "Work from Everywhere"
Tren
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Hati-hati, Ragam Perangkat Ini Tetap Sedot Listrik meski Tombol “Off” Sudah Ditekan
Tren
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
15 Kelompok Orang yang Bisa Nikmati MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis 6 Bulan, Siapa Saja?
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau