KOMPAS.com - Ulat jenis Samia cynthia ricini ditemukan dalam salah satu menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jawa Timur.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi menyebut ulat Samia cynthia ricini bisa dikonsumsi dan tinggi protein.
Namun, temuan ulat tersebut merupakan sebuah kelalaian dalam penyajian menu MBG kepada para siswa.
Diandra mengatakan, Samia cynthia ricini hanya ditemukan di dalam satu ompreng dan belum sempat dikonsumsi. Ulat itu berada di sayur daun singkong.
"Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi," kata Diandra dikutip dari Kompas.com, Rabu (29/10/2025).
Baca juga: Temuan Ulat dalam Menu MBG di Bangkalan Disebut Bisa Dimakan, Ini Kata Pakar Serangga IPB
Pakar serangga atau entomolog dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Purnama Hidayat, M.Sc mengonfirmasi bahwa ulat Samia cynthia ricini bisa dikonsumsi dan tinggi protein.
Dia mengatakan, Samia cynthia ricini merupakan ulat sutra atau penghasil benang sutra. Namun, umumnya ulat sutra yang dibudidayakan di Indonesia merupakan jenis Bombyx mori.
“Setahu saya banyak di Asia termasuk India, Bangladesh, Thailand. Ya di sana dibudidayakan,” kata dia kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025).
“Namun di Indonesia saya pernah dengar bisa ditemukan di alam dan dibudidayakan secara terbatas di Jawa Timur,” imbuhnya.
Purnama menyebut, Samia cynthia ricini menghasilkan sutra eri, jenis sutra yang lebih kasar, tebal, dan tidak terlalu mengkilap daripada sutra mulberry dari Bombyx mori.
Baca juga: Ramai soal Ulat Bulu yang Disebut Sangat Beracun dan Mematikan, Ini Faktanya
Namun, dia menilai bahwa sutra eri dari Samia cynthia ricini ini lebih hangat dan kuat, serta mudah diwarnai sebagai kain dibandingkan sutra mulberry.
Selain itu, produksi sutra eri lebih ramah lingkungan, karena tidak memerlukan pembunuhan pupa (non-violent silk).
“Ulat Samia cynthia ricini dikenal juga sebagai ulat sutra eri, menghasilkan sutra melalui kelenjar sutra (sericigland) di tubuhnya,” tutur dia.
“Prosesnya berlangsung selama fase pembuatan kokon atau kepompong,” sambungnya.
Inang ulat Samia cynthia ricini biasanya adalah daun jarak kepyar atau Ricinus communis. Oleh karena itu, ulat tersebut disebut ricini.
Baca juga: Viral, Video Serangan Ulat Jati Menyerbu Gunungkidul, Apa Penyebabnya?