Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Warga di Sleman Retak akibat Pengerjaan Jalan Tol, Menteri PUPR: Pasti Diperbaiki

Kompas.com - 27/01/2023, 21:48 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dinding rumah warga di Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman yang dekat dengan pengerjaan konstruksi jalan Tol Yogya-Bawen mengalami retak. Dinding rumah warga ini retak diduga karena getaran pengerjaan konstruksi tol Yogyakarta-Bawen.

Terkait dengan hal itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan akan ada kompensasi untuk rumah warga yang retak tersebut.

"Kalau itu memang yakin terdampak ya pasti akan diperbaiki," katanya di Gadjah Mada University Club (UC) Hotel UGM, Jumat (27/01/2023).

Baca juga: Terdampak Getaran Pengerjaan Tol Yogyakarta-Bawen, Dinding Bangunan Cagar Budaya Ndalem Mijosastran Retak

Dia mengatakan kompensasi ini berupa perbaikan fisik atau dengan pemberian uang ganti rugi.

"Kalau dia retak di perbaiki. Perbaikan bisa dikasih uang cash, bisa diperbaiki. Bisa, pasti itu. Harus konsisten, harus konsekuen," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman yang rumahnya berada di dekat pengerjaan konstruksi jalan Tol Yogyakarta-Bawen mengeluh karena dinding rumah mereka retak. Selain itu, ada beberapa sumur warga menjadi keruh saat hujan turun.

Dukuh Pundong III Pekik Basuki mengatakan ada warga yang melaporkan bangunan rumahnya retak dampak dari pengerjaan pembangunan tol.

"Kemarin ada dua warga yang laporan ke saya. Tapi saat ada pengerjaan terus ditegur, mas jangan dilanjut dulu, itu juga berhenti. Mungkin kalau dilanjut bisa retak lagi," katanya.

Pekik menyampaikan saat pengerjaan konstruksi tol biasanya menimbulkan getaran. Sehingga getaran itulah yang menyebabkan rumah warga di Pundong III yang dekat dengan lokasi pembangunan mengalami retak.

"Saat dikerjakan biasanya ada getaran-getaran itu yang bisa menimbulkan retak rumah yang di dekatnya pembangunan itu. (Rumah yang terdampak) Deket, enggak ada 50 meter, hanya sampingnya pembangunan itu," tuturnya.

Baca juga: Dekat Lokasi Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen, Warga Sleman Keluhkan Dinding Rumah Retak dan Air Sumur Keruh

Pekik mengungkapkan rumah warga yang dinding rumahnya retak tidak hanya di Pundong III. Namun juga dialami warga di Jembangan, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Dari informasi, ada tujuh rumah di Jembangan yang retak.

"Kalau yang Jembangan juga ada dinding rumah yang retak yang kena getaran, ngebur itu. Di sana kan ada tiang pancang, terus kemudian ada getaran-getaran," ungkapnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Yogyakarta
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Yogyakarta
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Yogyakarta
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Yogyakarta
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Yogyakarta
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Yogyakarta
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Yogyakarta
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Yogyakarta
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Yogyakarta
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Yogyakarta
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Yogyakarta
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Yogyakarta
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau