Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Kota Yogyakarta Minta Nakes Segera Lapor jika Temukan Pasien dengan Gejala Mpox

Kompas.com - 31/08/2024, 11:34 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit cacar monyet atau monkeypox (Mpox).

Tenaga kesehatan diminta segera mengidentifikasi dan melapor jika ada temuan gejala mirip Mpox.

Peningkatan kewaspadaan ini pasca terbitnya Surat Edaran Nomor: HK.02.02 /C/ 2160/2024 dari Kemenkes.

Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah mengatakan, menindaklanjuti SE Kementerian Kesehatan itu, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah melakukan penguatan kewaspadaan di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, khususnya puskesmas.

Para tenaga medis diminta segera mengidentifikasi dan melapor apabila ada temuan gejala mirip Mpox.

Baca juga: Tak Ada Kasus Baru, Penularan Mpox Tetap Diwaspadai Dinkes Jabar

“Bagi tenaga medis dan perawat yang menemukan gejala klinis mirip Mpox pada pasien segera melakukan identifikasi dan tatalaksana serta melaporkan kepada Dinas Kesehatan,” kata Lana, saat dikonfirmasi, Sabtu, (31/8/2024).

Dia mengatakan, Mpox merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus cacar monyet atau Monkeypox Virus (MPXV).

Penyakit Mpox masuk dalam kelompok zoonosis yaitu penyakit yang bisa ditularkan melalui hewan seperti kera ke manusia atau sebaliknya.

Kini, penularan cacar monyet sudah berkembang antar manusia.

Penularan langsung bisa melalui kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh melalui ciuman, sentuhan, oral, penetrasi vaginal maupun anal dengan seseorang yang terinfeksi Mpox.

Penularan tidak langsung bisa lewat benda yang terkontaminasi, seperti tempat tidur penderita. Lana menyebut, tidak ada kasus Mpox pada tahun 2024 di Kota Yogyakarta.

“Makanya untuk mencegah penularan Mpox ini caranya membatasi kontak dengan suspek atau orang positif Mpox dan hewan yang berisiko menularkan. Lakukan pembersihan dan desinfeksi lingkungan. Segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila ada gejala Mpox,” papar dia.

Menurut dia, penyakit Mpox ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung sekitar 2-4 minggu. Tapi, dapat berkembang menjadi berat hingga kematian.

Dia mengatakan, gejala-gejala Mpox berupa demam, sakit kepala, sakit otot, nyeri bagian belakang tubuh, lemah tidak bertenaga dan bengkak kelenjar getah bening.

Gejala khas Mpox adalah munculnya ruam pada wajah kemudian seluruh tubuh.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Yogyakarta
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Yogyakarta
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Yogyakarta
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Yogyakarta
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Yogyakarta
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Yogyakarta
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Yogyakarta
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Yogyakarta
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Yogyakarta
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Yogyakarta
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Yogyakarta
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Yogyakarta
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau