Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mural di Yogyakarta Dihapus Usai Seniman Didatangi Sejumlah Orang

Kompas.com - 03/09/2025, 14:44 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Krisiandi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua mural yang terletak di Jembatan Kleringan dan Jalan Brigjen Katamso, Kota Yogyakarta, telah dihapus orang tak dikenal.

Lokasi tersebut kerap dijadikan tempat para seniman mural mengekspresikan karya seninya. 

Mural di Jembatan Kleringan bertuliskan 'RESET MENGGILA(S)', sedangkan mural di Jalan Brigjen Katamso terdiri dari dua karya, yaitu 'Awas Intel' dan 'Reset Sistem'.

Tinky Twenty, seniman yang terlibat dalam pembuatan mural tersebut, mengungkapkan bahwa ia dan 25 rekan senimannya menciptakan karya seni itu pada Senin (1/9/2025).

Baca juga: Pemkot Surabaya Tertibkan Bendera dan Mural One Piece di 6 Titik

Namun, saat mereka menggambar di Jalan Brigjen Katamso, sekelompok orang yang tidak dikenal mendatangi mereka.

Kelompok tersebut meminta agar mural 'Awas Intel' dihapus dan meminta seniman untuk membuat mural yang lebih indah.

"Akhirnya mural kami dihapus. Entah oleh siapa, tapi jelas penghapusan itu terjadi karena malam sebelumnya ada segerombolan orang yang mengaku polisi mendatangi kami saat menggambar," kata Tinky, Rabu (3/9/2025).

Tinky menambahkan bahwa pengalaman pembungkaman karya seni tidak hanya terjadi kali ini.

Baca juga: Pemkot Surabaya Hapus Mural One Piece di Kawasan Putatgede

Sebelumnya, ia dan rekan-rekannya juga mengalami hal serupa ketika mengkritisi pemerintahan Jokowi, di mana mural mereka dihapus dalam waktu kurang dari 24 jam.

"Seperti peristiwa mural Jokowi. Baru jadi, tidak sampai 24 jam dibungkam, kali ini pun sama," ujarnya.

Saat ini, hanya satu mural yang tersisa, yaitu 'Reset System', yang terletak di simpang empat Pojok Beteng Wetan di tembok atas.

Pejabat Sementara (PJ) Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung Harjunadi, menyatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui siapa yang melakukan penghapusan kedua mural tersebut.

"Ora ngerti sing hapus sopo yo ra ngerti (tidak tahu siapa yang menghapus, juga tidak tahu)," kata Gandung saat dikonfirmasi, Rabu (3/9/2025).

Baca juga: Viral di Media Sosial, Warga Kota Malang Pilih Hapus Mural One Piece Hindari Konflik

Gandung juga menjelaskan bahwa pihak kepolisian memang mendatangi para seniman saat mereka menggambar mural untuk memberikan imbauan agar tidak membuat konten-konten yang dianggap provokatif.

"Istilahnya mengajak seniman-seniman mural untuk membuat tulisan yang tidak memprovokasi. Jogja pengennya kita jaga bersama. Jangan sampai seperti kota-kota yang lain," tambahnya.

"Kemarin pak kapolres ngajaknya seperti itu. Nulisnya jangan provokatif. Seniman silakan dilanjutkan, setelah itu kita jaga kondusifitas kota Jogja," imbuh Gandung.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Pesan Haedar Nashir ke Menteri Baru: Belajarlah Empati dan Peduli pada Rakyat
Yogyakarta
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Efek Sultan HB X Temui Aksi Massa, Okupansi Hotel Yogyakarta Tembus 70 Persen
Yogyakarta
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Seluruh Pasien Korban Kericuhan Yogyakarta di RSUP Sardjito Sudah Dipulangkan
Yogyakarta
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Anggota DPRD DIY Terima Tunjangan Rumah Rp 27,5 Juta per Bulan
Yogyakarta
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, PN Bantul Gelar Sidang Perdana dengan 7 Terdakwa
Yogyakarta
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Pengendara Sepeda Ontel Tewas Jadi Korban Tabrak Lari di Jalan Parangtritis Bantul
Yogyakarta
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Modus Beli Daun Sirsak Rp 3.000 Per Lembar, Uang Rp 1,5 Juta Milik Warga Bantul Malah Raib
Yogyakarta
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Setelah Mengeluh Sapinya Mati, Seorang Nenek di Kulon Progo Ditemukan Tewas Gantung Diri
Yogyakarta
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Hanya Lulus SMA dan Modal Rp 15 Juta, Nizar Bawazier Berhasil Bangun Importa Jadi Raja Lemari Besi
Yogyakarta
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Libur Panjang Maulid Nabi, KAI Daop 6 Yogyakarta Angkut 143.565 Penumpang
Yogyakarta
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Rumah Kosong Ditinggal Dua Tahun di Kulon Progo Dikuras Maling
Yogyakarta
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Delapan Rekor Nasional Tercipta di LPS Kejurnas Atletik & Indonesia U18 Open Championships 2025
Yogyakarta
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Jejak Banon Prosesi Sekaten 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Tunjangan Perumahan Rp 47-79 Juta Per Bulan, Ketua DPRD Jateng: Evaluasi, Kunjungan Luar Negeri Dihapus
Yogyakarta
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Keraton Yogyakarta Gelar Grebeg Maulud, Gunungan Brama Keluar 8 Tahun Sekali
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau