Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Rahasia Panjang Umur Ada pada Jenis Karbohidrat yang Dikonsumsi

Kompas.com - 30/05/2025, 15:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Pola makan di usia paruh baya bisa mempengaruhi kondisi kesehatan saat tua.

Sebuah studi terbaru dari Tufts University dan Harvard T.H. Chan School of Public Health menemukan bahwa konsumsi serat dan karbohidrat berkualitas tinggi di usia 40–50-an berkaitan erat dengan penuaan yang lebih sehat pada perempuan.

Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya memperhatikan kualitas karbohidrat, bukan hanya jumlahnya.

Andres Ardisson Korat, ilmuwan dari Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging dan penulis utama studi ini mengatakan bahwa jenis karbohidrat berbeda memberikan dampak berbeda adalah pengetahuan yang telah diketahui secara umum.

“Tapi, kami ingin melihat bagaimana dampaknya terhadap kesehatan dalam jangka panjang, 30 tahun ke depan,” ujar Ardisson Korat, seperti yang dilansir dari SciTechDaily pada Kamis (29/5/2025).

Baca juga: Penelitian: Suplemen Vitamin D Berpotensi Memperlambat Penuaan Biologis

Hasil studi jangka panjang

Penelitian yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open ini menganalisis data dari lebih dari 47.000 perempuan peserta Nurses’ Health Study.

Para partisipan mengisi kuesioner tentang konsumsi makanan setiap empat tahun antara 1984 hingga 2016, saat mereka berusia antara 70–93 tahun.

Tim peneliti melacak asupan total karbohidrat, karbohidrat olahan, karbohidrat berkualitas tinggi (seperti dari buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian utuh), serta serat.

Mereka juga menghitung indeks glikemik dan beban glikemik dari makanan yang dikonsumsi.

Dalam penelitian ini, para peneliti mendefinisikan penuaan sehat sebagai kondisi tanpa 11 penyakit kronis utama, tidak mengalami gangguan fungsi kognitif dan fisik, serta memiliki kesehatan mental yang baik.

Hasilnya, hanya sekitar 3.706 peserta yang memenuhi definisi tersebut.

Mereka yang mengonsumsi lebih banyak serat dan karbohidrat berkualitas di masa paruh baya memiliki peluang 6 hingga 37 persen lebih besar untuk menua secara sehat.

Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi karbohidrat olahan, seperti gula tambahan, biji-bijian yang sudah diproses, dan sayuran bertepung, dikaitkan dengan penurunan peluang penuaan sehat sebesar 13 persen.

“Hasil ini sejalan dengan bukti lain yang menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur, biji-bijian utuh, serta kacang-kacangan berkaitan dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit kronis,” ujar Qi Sun, profesor di Harvard Chan School dan penulis senior studi.

“Kini kami juga melihat kaitannya dengan fungsi fisik dan kognitif,” lanjutnya.

Baca juga: Tanda-tanda Penuaan Apa Saja? Ini Ulasannya...

Pentingnya memilih karbohidrat berkualitas

Penelitian ini menekankan bahwa tidak semua karbohidrat berdampak sama.

Karbohidrat dari sumber alami yang kaya serat, seperti buah dan biji-bijian, memberikan efek perlindungan terhadap proses penuaan biologis.

Namun, para peneliti juga mencatat keterbatasan studi ini. Mayoritas peserta adalah perempuan kulit putih yang berprofesi di bidang kesehatan.

Oleh karena itu, hasil ini perlu diuji lebih lanjut di kelompok yang lebih beragam.

Meski demikian, penelitian ini memberikan dasar kuat bahwa pola makan yang lebih sehat di usia pertengahan bisa berdampak besar pada kualitas hidup di masa tua.

“Semakin kita memahami tentang penuaan sehat, ilmu pengetahuan semakin bisa membantu orang hidup lebih lama dan lebih sehat,” pungkas Ardisson Korat.

Baca juga: Apa Tanda-tanda Penuaan Normal? Begini Penjalasannya...

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau