KOMPAS.com – Angka kejadian kanker payudara terus meningkat pada wanita, dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup, pola makan tidak sehat, gaya hidup sedentari, hingga peningkatan usia harapan hidup.
Padahal, kanker payudara merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita di Indonesia, meski peluang sembuh sangat tinggi bila dideteksi sejak dini.
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu (16/8/2025), menjelaskan bahwa banyak kasus kanker payudara baru ditangani ketika sudah berkembang.
“Kanker payudara adalah jenis kanker paling umum pada wanita di seluruh dunia. Jika dikenali sejak dini, peluang sembuh sangat tinggi. Sayangnya, kebanyakan kasus baru ditangani ketika kanker sudah berkembang,” ujar Santi.
Baca juga: Studi: Olahraga Intens Bisa Tekan Pertumbuhan Kanker Payudara Sampai 30 Persen
Pada tahap awal, kanker payudara sering tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, beberapa tanda dapat dikenali melalui pemeriksaan mandiri, di antaranya:
Santi menegaskan, sebagian besar benjolan tidak menimbulkan rasa nyeri.
Bahkan, sekitar 90 persen benjolan payudara adalah tumor jinak. Namun, tidak adanya benjolan bukan berarti bebas dari kanker.
Baca juga: Yunita Ababiel Meninggal Dunia, Ini Penyebab dan Bahaya Kanker Payudara
Cara sederhana yang bisa dilakukan adalah SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Pemeriksaan ini ideal dilakukan setiap bulan, 7–10 hari setelah menstruasi. Untuk wanita menopause, SADARI tetap dianjurkan pada tanggal yang sama setiap bulan.
Langkah SADARI antara lain:
Selain SADARI, pemeriksaan medis tetap penting. Skrining yang umum dilakukan adalah mammografi dan USG payudara.
Santi menjelaskan, skrining medis dapat mendeteksi kanker sebelum gejala muncul. Adapun anjuran skrining antara lain:
Usia 20–39 tahun: SADARI bulanan dan pemeriksaan klinis setiap 3 tahun
Usia ≥40 tahun: SADARI bulanan, pemeriksaan klinis tahunan, dan mammografi setiap 1–2 tahun
Jika terdapat riwayat keluarga dengan kanker payudara, skrining dianjurkan dilakukan lebih awal.
Baca juga: Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini