Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Pelajar Bogor Ditangkap Usai Aniaya Pelajar Sekolah Lain Saat Tawuran

Kompas.com - 06/09/2025, 13:45 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

BOGOR, KOMPAS.com - Sebanyak empat pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Bogor, Jawa Barat, ditangkap polisi karena membacok pelajar sekolah lain saat tawuran.

Peristiwa tersebut terjadi di Taman Corat Coret, pada Kamis (4/9/2025), setelah kedua kelompok dari dua sekolah terlibat tawuran berduel satu lawan satu.

Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan, korban adalah pelajar SMK berinisial MA alias D.

Baca juga: 12 Orang Tersangka Penjarahan Rumah Mertua Uya Kuya, Termasuk Provokator

Eko menyebut, korban terluka di bagian dada karena sabetan celurit.

"Korban mengalami luka bacok di dada atas sebanyak 20 jahitan akibat serangan sajam celurit," kata Eko, saat dikonfirmasi, Sabtu (6/9/2025).

Keempat pelajar pelaku pembacokan yakni berinisial MM, RRF, YRH, dan MRDP. Mereka memiliki peran masing-masing dalam aksi pembacokan itu.

MM berperan merekam video. Sementara RRF dan YRH melakukan pembacokan. Sedangkan MRDP berperan memegang senjata celurit.

"Mereka (korban dengan pelaku) sudah janjian lewat DM Instagram untuk duel satu lawan satu," tutur dia.

Barang bukti yang diamankan polisi dalam kasus tersebut yaitu dua buah golok, tujuh celurit, satu helm, dan satu stick golf.

Saat ini, para pelaku masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Bogor Kota.

Baca juga: Tunjangan Rumah DPRD Depok Tembus Rp 47 Juta, Wali Kota Bakal Evaluasi

"Kasus ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan bahaya kekerasan dan kenakalan remaja," kata Eko.

"Dengan penangkapan ini, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan menjadi perhatian bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar," imbuh dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Rawan Kecelakaan, Warga Minta Pagar Pengaman Trotoar di Serpong Segera Diperbaiki
Megapolitan
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Rencana Ubah Status PAM Jaya Jadi Perseroda, Fraksi DPRD Jakarta Terbelah
Megapolitan
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Lurah Sunter Agung Ungkap Alasan Bangun Depot Air Minum Isi Ulang Gratis
Megapolitan
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
BEM UI Demo di DPR 9 September, Apa Saja Tuntutannya?
Megapolitan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Kompolnas Akan Minta Ahli Analisis Pergerakan Rantis Sebelum Lindas Affan Kurniawan
Megapolitan
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
14 Pelaku Penyerangan Polres Jaktim Ditangkap, 4 di Antaranya Anak di Bawah Umur
Megapolitan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Pagar Trotoar di Serpong Rusak Diduga karena Minim Perawatan
Megapolitan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Pelaku Meninggal, Penyidikan Kasus Pembunuhan Bocah di Kebayoran Lama Dihentikan
Megapolitan
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Penampakan Puing Bekas Kebakaran yang Dipajang di Halte Jaga Jakarta
Megapolitan
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Petisi Tolak Pecat Kompol Cosmas Capai Ratusan Ribu Tanda Tangan, Ini Kata Kompolnas
Megapolitan
Jelang Demo 8 September, Depan Gedung DPR Dipenuhi PKL
Jelang Demo 8 September, Depan Gedung DPR Dipenuhi PKL
Megapolitan
Api Muncul di Sekolah Regina Pacis Bogor, Belajar Mengajar Sempat Terganggu
Api Muncul di Sekolah Regina Pacis Bogor, Belajar Mengajar Sempat Terganggu
Megapolitan
Identitas Mayat Tak Utuh di Kali Ciliwung Terungkap, Ternyata Pegawai Kemendagri
Identitas Mayat Tak Utuh di Kali Ciliwung Terungkap, Ternyata Pegawai Kemendagri
Megapolitan
Penganiaya Sekuriti di Depok Ngaku Habis Minum Arak Saat Kejadian
Penganiaya Sekuriti di Depok Ngaku Habis Minum Arak Saat Kejadian
Megapolitan
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Transportasi Umum Jakarta Peringkat 17 Dunia, Ungguli Kuala Lumpur hingga Bangkok
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau