Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jazak Yus Afriansyah
Trainer

Author, Coach, Trainer.
Master of Technology Management.

10 Dampak Negosiasi dengan Produktivitas Tinggi terhadap Pengembangan Korporasi

Kompas.com - 04/12/2024, 16:01 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA artikel pertama, penulis sudah membahas apa saja dampak positif negosiasi yang dilakukan dengan produktivitas tinggi terhadap pengembangan sumber daya manusia, khususnya terhadap tim negosiasi.

Pada artikel kedua, sudah dikupas bagaimana dampak negosiasi dengan produktivitas tinggi atau Highly Productive Negotiation Skill terhadap pengembangan bisnis berkelanjutan.

Lalu, artikel ketiga membahas dampak penting negosiasi dengan produktivitas tinggi terhadap implementasi strategi penjualan.

Pada artikel keempat sebagai kajian terakhir, dijabarkan 10 dampak besar negosiasi dengan produktivitas tinggi terhadap pengembangan korporasi secara makro dan secara strategis.

Negosiasi yang produktif dan sukses diimplementasikan dalam bisnis dapat memberikan banyak dampak positif terhadap pengembangan strategis korporasi secara umum.

Pengembangan tersebut bisa dilakukan secara berkelanjutan. Beberapa contoh pada edisi sebelumnya bisa menjadi bukti nyata.

Berdasarkan telaah terhadap referensi ilmiah terkini dipadukan dengan studi empiris secara praktis, setidaknya ada 10 dampak besar dari negosiasi dengan pendekatan produktifitas tinggi yang telah terbukti dan teruji.

Dampak pertama, solusi menang-menang. Negosiasi dengan pendekatan produktivitas tinggi jelas dapat menghasilkan kesepakatan yang membuat semua pihak merasa puas dan menerima hasil negosiasi dengan nilai dan manfaat dari kesepakatan tersebut.

Hal ini bisa memupuk hubungan bisnis jangka panjang yang semakin kokoh dan dibangun atas dasar rasa saling percaya dan rasa hormat, antara semua pihak yang terlibat dan berkepentingan dengan proses dan hasil negosiasi produktif yang dilakukan.

Dampak kedua, peningkatan keuntungan. Menegosiasikan persyaratan dan semua tantangan bisnis dan hal yang terkait dengan cara produktif terbukti mendongkrak penjualan dan pendapatan secara signifikan.

Selain itu, berdampak secara langsung pada peningkatan keuntungan berkelanjutan dengan mengurangi biaya yang tidak perlu atau meningkatkan aliran modal pada aspek bisnis yang produktif.

Hal ini tentu sangat berbeda jika negosiasi dilakukan dengan cara biasa atau cara konvesional yang cenderung hanya fokus kepada efisiensi sehingga mengorbankan produktivitas yang lebih bermanfaat bagi kelangsungan bisnis.

Dampak ketiga, peningkatan hubungan. Negosiasi yang dilakukan dengan cara produktif, secara empiris teruji dapat memperkuat hubungan bisnis dan hubungan personal dengan klien, pemasok, dan mitra, terutama klien utama yang berkontribusi terhadap lebih dari 80 persen bisnis Anda, dan pastinya terhadap vendor atau supplier yang mendukung bisnis.

Kondisi ini tentunya dapat mengarah pada kolaborasi strategis jangka panjang yang saling menumbuhkan dan menguntungkan di masa depan dan peluang peengembangan bisnis tidak terhingga, pada akhirnya perusahaan semakin produktif dan kompetitif.

Dampak keempat, peningkatan keterampilan pemecahan masalah. Negosiasi yang dirancang dengan pendekatan produktivitas tinggi, sangat membutuhkan kemampuan dan pemikiran kritis dan keterampilan pemecahan masalah yang mumpuni.

Halaman:


Terkini Lainnya
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
KKSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia Terjaga
Ekbis
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 6,51 Triliun, Laba Bersih Tembus Rp 368 Miliar
Cuan
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen pada 8.275, Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah Lagi
Cuan
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Perkuat Keamanan Logistik Nasional, IPC TPK Operasikan Alat Pemindai Peti Kemas di Tanjung Priok
Industri
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG
Ekbis
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Target Swasembada Beras: Produksi Melonjak dan Tantangan Struktural
Ekbis
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Menkeu Purbaya Siapkan Tarif Cukai Khusus untuk Tarik Produsen Rokok Ilegal ke Kawasan KIHT
Ekbis
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Jaga Daya Saing, AISA Luncurkan Kemasan Baru Salah Satu Produk Makanan Ringannya
Cuan
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Bank Mandiri Siap Salurkan Rp 3,22 Triliun BLTS Kesra 2025 lewat Jaringan Cabang hingga Mandiri Agen
Keuangan
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Pemda Bisa Pinjam ke Pemerintah Pusat, Purbaya: Bunga 0,5 Persen
Ekbis
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Danantara: TOBA Sudah Declaire Tak Ikut Proyek Sampah Jadi Listrik
Cuan
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float Saham
Cuan
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
DJP Bongkar Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 58,2 Miliar
Ekbis
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
QRIS Kini Bisa untuk Grab, Transaksi Digital Makin Mudah bagi Pengguna Muda
Keuangan
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
ETF Emas Ditarget Rilis Sebelum Juni, BEI Masih Tunggu Aturan OJK
Cuan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau