JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang usia produktif di Indonesia kini menghadapi beban ganda: menanggung kebutuhan orang tua yang menua sekaligus membesarkan anak-anak. Fenomena ini disebut generasi sandwich.
Jika tidak dikelola dengan baik, kondisi ini dapat berdampak pada stabilitas finansial dan kesejahteraan di masa depan.
Istilah generasi sandwich pertama kali diperkenalkan oleh Dorothy Miller pada 1981 untuk menggambarkan individu yang berada di tengah dua generasi, yaitu orang tua yang masih hidup dan anak-anak yang masih bergantung secara finansial.
Baca juga: Dana Darurat: Berapa Jumlah Ideal dan Bagaimana Cara Mengumpulkannya?
Seperti isian dalam sandwich, mereka terhimpit antara dua tanggung jawab besar: menopang ekonomi keluarga sekaligus merawat orang tua.
Menurut laporan BBC, kelompok generasi sandwich sering menghadapi tekanan finansial, emosional, dan fisik. Mereka bukan hanya berperan sebagai pencari nafkah, tetapi juga pengasuh bagi dua generasi sekaligus.
Dilansir dari akun Instagram Sikapiuangmu OJK, Selasa (25/2/2025), berikut adalah beberapa tanda bahwa seseorang termasuk dalam generasi sandwich:
Baca juga: Cara Cicil Emas BSI melalui Aplikasi BYOND
1. Menanggung Biaya Hidup Orang Tua dan Anak Sekaligus
Sebagian besar penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga sulit menyisihkan dana untuk diri sendiri, termasuk tabungan masa depan.
2. Kesulitan Menabung dan Berinvestasi
Beban pengeluaran yang besar sering kali membuat individu dalam generasi sandwich kesulitan menyisihkan dana untuk investasi atau dana darurat.
3. Minimnya Persiapan Keuangan Jangka Panjang
Banyak dari generasi sandwich yang tidak memiliki perencanaan dana pensiun karena dana yang ada telah habis untuk kebutuhan sehari-hari.
4. Tekanan Finansial dan Emosional
Harus mengurus banyak tanggungan sekaligus bisa meningkatkan tingkat stres dan mempengaruhi kesehatan mental.
Baca juga: Tarif Bea Masuk Barang Kiriman Disederhanakan, Ini Ketentuan Barunya
Jika kondisi ini tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa cukup serius.