JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia meningkat pada 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal ini terlihat dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Hasil SNLIK 2025 menunjukkan indeks literasi keuangan pada tahun lalu mencapai 66,46 persen atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 65,43 persen.
Sementara indeks inklusi keuangan pada 2024 mencapai 80,51 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 75,02 persen.
Baca juga: 97 Pinjol Resmi Berizin OJK per Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
"Jadi ada peningkatan literasi dan inklusi keuangan, yaitu sebesar 1,03 persen untuk indeks literasi. Dan juga untuk inklusi, naiknya cukup banyak ya, sebesar 5,49 persen," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, saat konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, indeks literasi keuangan wilayah perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan, yaitu masing-masing sebesar 70,89 persen dan 59,60 persen.
Kendati demikian, indeks literasi keuangan wilayah perkotaan dan perdesaan meningkat masing-masing sebesar 1,18 persen dan 0,35 persen.
Sedangkan untuk indeks inklusi keuangan wilayah perkotaan juga lebih tinggi daripada di pedesaan, yaitu masing-masing sebesar 83,61 persen dan 75,70 persen.
Pada SNLIK 2025 ditemukan indeks inklusi keuangan wilayah perkotaan dan perdesaan meningkat masing-masing sebesar 5,2 persen dan 5,57 persen.
"Kita akan selalu melihat bagaimana sih konteksnya desa dan kota, karena ini tentu akan sangat berpengaruh bagaimana nanti kita meramu program-program juga untuk edukasi dan literasi," ucapnya.
Sebagai informasi, pendataan SNLIK 2025 dilakukan mulai 22 Januari hingga 11 Februari 2025 di 34 provinsi yang mencakup 120 kota/kabupaten, termasuk 8 wilayah kantor OJK.
Adapun jumlah responden SNLIK 2025 sebanyak 10.800 orang yang berumur antara 15-79 tahun.
SNLIK 2025 menggunakan parameter literasi keuangan yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku.
Sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan terhadap produk dan layanan keuangan.
Baca juga: OJK Ungkap Penyebab Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Masih Rendah
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya