JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa target penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) akan dinaikkan menjadi 30.000 ton per hari.
Menurut Zulhas, saat ini capaian penyaluran SPHP secara harian masih minim, yakni sekitar 6.000 ton per hari.
"(Penyaluran) SPHP yang 1,3 juta memang masih kecil. Satu hari rata-rata baru 6.000 ton. Target kita 30 ribu ton satu hari sehingga dalam tempo satu hingga dua bulan (penyaluran) bisa selesai," ujar Zulhas dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/8/2025).
"Sehingga di mana-mana nanti pasar akan dibanjiri SPHP," lanjutnya.
Baca juga: Mentan: Sekarang Harga Beras Sudah berangsur-angsur Turun
Stok SPHP yang cukup di pasaran, menurut Zulhas, juga bisa cepat mengantisipasi kenaikan harga.
"Kalau ada kenaikan, otomatis kalau SPHP turun itu akan bisa diatasi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Rini Andrida mengatakan bahwa saat ini stok beras yang dimiliki pihaknya sebanyak 3,9 juta ton.
Namun, stok tersebut terus bergerak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Dapat kami sampaikan bahwa saat ini stok yang dimiliki Perum Bulog sudah mencapai 3,9 juta ton. Stok ini terus bergerak karena digunakan untuk kegiatan bantuan pangan dan SPHP (stabilisasi dan pasokan harga pangan)," jelas Rini dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2025 Kemendagri yang disiarkan daring pada Senin (25/8/2025).
"Terkait dengan posisi stok ini, kami sampaikan bahwa posisinya sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah kepada Perum Bulog," lanjutnya.
Untuk SPHP, realisasi saat ini mencapai 70.519 ton atau 5,35 persen dari target penyaluran Juli hingga Desember 2025.
Capaian realisasi penyaluran beras SPHP pun bervariasi setiap harinya.
Meski begitu, Bulog berusaha agar penyaluran setiap harinya terjaga di 7.000 ton.
Rini bilang bahwa setiap daerah memiliki persoalan masing-masing dalam penyaluran SPHP.
Sementara itu, ada tujuh cara untuk menyalurkan SPHP kepada masyarakat, yakni melalui pasar rakyat, pengecer di pasar rakyat, gerakan pangan murah (GPM) bersama pemerintah daerah, GPM dengan kementerian/lembaga, BUMN, lewat outlet rumah pangan kita (RPK), dan retail modern.
"Ini sudah sampai ke desa, kecamatan yang melalui beberapa saluran, baik GPM bersama kementerian lembaga, bersama pemerintah daerah, dan juga kegiatan yang dilakukan secara mandiri oleh Perum Bulog," jelas Rini.
Baca juga: Harga Beras Mahal, Warga: Kami Ini Cari Murah...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini