Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Darwin Darmawan
Pendeta

Sekertaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gereja Kristen Indonesia (GKI)

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Kompas.com - 17/05/2024, 06:25 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BANGSA, menurut Benedict Anderson, adalah “an imagined political community-and imagined as both inherently limited and sovereign” (sebuah komunitas politik yang dibayangkan- dan dibayangkan baik terbatas sekaligus berdaulat) (1991: 6).

Ya, bangsa adalah imaji, sebab sebagian besar warganya tidak saling tahu. Mereka juga tidak pernah bertemu. Pun demikian, dalam bayangan mereka, ada bayangan sebuah komunitas yang satu.

Sebagai imaji, gagasan tentang bangsa sesungguhnya lebih tepat dimengerti sebagai aspirasi ketimbang deskripsi (Priyono 1999: 176).

Maksudnya, ikatan dan loyalitas warga bangsa bukan hal yang sudah jadi. Tidak juga terbentuk secara alami.

Sebaliknya, integrasi bangsa sangat bergantung dari aspirasi warganya: apakah mereka sungguh-sungguh menerima dan diterima sebagai bagian dari bangsa?

Jika fokus dan sudut pandangnya negara, aksi kekerasan sebagian masyarakat Papua bisa dilihat sebagai separatisme.

Namun, aksi mereka bisa juga dilihat dengan simpatik: mereka meredefinisi arti Indonesia sebagai bangsa. Karena merasa belum diterima sebagai orang Indonesia, mereka menolak kedaulatannya.

Jika dari sudut pandang negara, mereka dianggap tidak cinta bangsa, dari sudut pandang orang Papua, negara yang tidak mencintai mereka. Jadi, dari sudut pandang masing-masing merasa, cintanya bertepuk sebelah tangan.

Pembangunan yang memarjinalkan

Kebijakan modernisasi yang dilakukan pemerintah Soeharto untuk Papua menghasilkan kemajuan ekonomi yang impresif. Di tahun 1970, pertumbuhan ekonomi di Papua mencapai 10,92 persen.

Hasrat modernisasi diikuti dengan kebijakan transmigrasi secara massif di papua. Pada 1971, transmigran di Papua berjumlah 5000 jiwa. Lalu di 1972 jumlahnya meningkat 100 persen, menjadi 10.000 jiwa (Garnaut and Manning 1974: 39).

Jumlah transmigran di Papua semakin besar karena migrasi ke Papua juga terjadi secara mandiri.

Orang dari Sulawesi melihat peluang ekonomi terbuka lebar di Papua. Mereka pindah ke sana. Penduduk yang migrasi secara mandiri jumlahnya jauh lebih signifikan.

Untuk setiap transmigran yang ke Papua, ada 3 orang penduduk migrasi mandiri. Sampai tahun 2000, jumlahnya mencapai 560.000 jiwa (McGibbon, 2002).

Mereka membuat pemukiman baru dalam skala luas. Karena dorongan untuk mencari penghidupan yang lebih baik, etos kerja mereka tinggi. Maka, para pendatang ini berhasil mendominasi sektor ekonomi Papua.

OAP merasa terdesak dan termarjinalkan dalam proses pembangunan dan modernisasi yang massif.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor
Pertamina dan KLH Kolaborasi Bersihkan Sungai Ciliwung di Kebun Raya Bogor
Nasional
Sahroni Dilaporkan ke MKD DPR, Gara-gara Ucapannya Pakai Diksi Tak Pantas
Sahroni Dilaporkan ke MKD DPR, Gara-gara Ucapannya Pakai Diksi Tak Pantas
Nasional
Prabowo Bakal Fungsikan Airbus A400M untuk Evakuasi Korban Bencana, Termasuk Gaza
Prabowo Bakal Fungsikan Airbus A400M untuk Evakuasi Korban Bencana, Termasuk Gaza
Nasional
Menaker: Kita Tidak Ingin Magang Nasional Dijadikan Sarana Eksploitasi
Menaker: Kita Tidak Ingin Magang Nasional Dijadikan Sarana Eksploitasi
Nasional
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menhaj Gus Irfan Sarankan Jemaah Tetap Konsultasi PPIU
Nasional
Eks Direktur PT PPI Charles Sitorus Tak Kasasi di Kasus Impor Gula
Eks Direktur PT PPI Charles Sitorus Tak Kasasi di Kasus Impor Gula
Nasional
Airbus Resmi Serahkan Pesawat A400M Pertama ke Indonesia
Airbus Resmi Serahkan Pesawat A400M Pertama ke Indonesia
Nasional
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menteri Haji Akui Terima Banyak Komplain dari Biro Travel
Umrah Mandiri Dilegalkan, Menteri Haji Akui Terima Banyak Komplain dari Biro Travel
Nasional
Adies Kadir Dilaporkan ke MKD, Buntut Pernyataan Viral soal Tunjangan Anggota DPR
Adies Kadir Dilaporkan ke MKD, Buntut Pernyataan Viral soal Tunjangan Anggota DPR
Nasional
Airbus A400M Mampu Jadi Pesawat Pemadam Kebakaran Hutan, Bisa Bawa 20.000 Liter Air
Airbus A400M Mampu Jadi Pesawat Pemadam Kebakaran Hutan, Bisa Bawa 20.000 Liter Air
Nasional
Budi Arie Ingin Cepat Masuk Gerindra dan Klaim Diajak Langsung Prabowo
Budi Arie Ingin Cepat Masuk Gerindra dan Klaim Diajak Langsung Prabowo
Nasional
SBY dan Eks Menteri Kabinet Indonesia Bersatu 'Reuni' di Thamrin
SBY dan Eks Menteri Kabinet Indonesia Bersatu "Reuni" di Thamrin
Nasional
Antara Janji Politik dan Hutang Konstitusi
Antara Janji Politik dan Hutang Konstitusi
Nasional
MKD Sidangkan Kasus Sahroni dkk, Deputi Persidangan DPR Jadi Saksi Pertama
MKD Sidangkan Kasus Sahroni dkk, Deputi Persidangan DPR Jadi Saksi Pertama
Nasional
Prabowo Serahkan Airbus A400M ke TNI Angkatan Udara
Prabowo Serahkan Airbus A400M ke TNI Angkatan Udara
Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau