NUNUKAN, KOMPAS.com – Lima kecamatan di dataran tinggi Krayan, perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menghadapi ancaman kekurangan bahan pangan.
Kerusakan akses jalan serta pengetatan perbatasan di Bakelalan, Malaysia, membuat pasokan sembako di Krayan Induk, Krayan Selatan, Krayan Tengah, Krayan Barat, dan Krayan Timur semakin menipis.
Baca juga: Derita Pengetatan Sempadan Malaysia, Warga Krayan Terpaksa Pinjam Kopi dan Gula ke Tetangga
Kelangkaan bahan pokok yang terjadi selama lebih dari sepekan menyebabkan harga kebutuhan pokok meroket.
"Kondisi Krayan saat ini, dengan kerusakan akses jalan dan pembatasan untuk barang kawalan (subsidi), ketersediaan stok berkurang, kenaikan harga cukup signifikan, gula, minyak goreng, LPG, dan BBM," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Nunukan, Dior Frames dihubungi melalui telepon, Senin (17/2/2025).
Menurut data DKUKMPP Nunukan, harga sejumlah bahan pokok di Krayan mengalami kenaikan drastis:
"Pasokan terbatas, dan kita hanya menggunakan SOA Jembara (Jembatan Udara)," kata Dior.
Pemerintah Kabupaten Nunukan tengah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi kelangkaan sembako dan lonjakan harga di Krayan.
Saat ini, rapat koordinasi antar instansi sedang digelar guna mencari solusi terbaik.
Selain itu, pemerintah daerah juga mengupayakan perbaikan akses jembatan antar kecamatan yang terputus dan bersurat kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk memperbaiki jalan-jalan utama di Krayan.
"Untuk teman-teman distributor, pedagang besar di Long Bawan (Krayan Induk), kita minta melakukan pemesanan barang melalui pesawat-pesawat dengan misi kemanusiaan," ungkap Dior.
Meski demikian, transportasi udara yang menjadi solusi utama juga mengalami kendala.
"Untuk Jembara, kita upayakan menambah frekuensi penerbangan. Tapi hingga saat ini, masih ada kendala dengan efisiensi anggaran," jelasnya.
Baca juga: Malaysia Perketat Perbatasan, Warga Krayan Terancam Kekurangan Sembako
Kerusakan jalan akibat musim penghujan semakin memperparah kondisi pasokan sembako di Krayan.
Jalan yang sebelumnya bisa ditempuh dalam 3-4 jam, kini berubah menjadi sehari semalam akibat medan berlumpur yang sulit dilalui kendaraan.
Masyarakat yang hendak melintas terpaksa memberangkatkan dua mobil sekaligus, agar jika salah satu kendaraan terjebak lumpur, mobil lainnya bisa menarik keluar. Namun, kondisi ini sering kali menyebabkan warga harus bermalam di tengah hutan.
Belum lagi, barang-barang yang sebelumnya didatangkan dari Malaysia kini mengalami lonjakan harga akibat akses yang semakin sulit dan ketatnya peraturan perbatasan di Bakelalan.
Dengan satu-satunya akses alternatif melalui pesawat perintis, wilayah Krayan semakin terisolasi dan menghadapi ancaman krisis pangan jika tidak segera mendapatkan solusi dari pemerintah.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini