Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Hancur dan Terancam Krisis Pangan, Masyarakat Adat Krayan: Kami Butuh Jalan Aspal, Bukan Makan Gratis

Kompas.com - 27/02/2025, 14:18 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Ratusan anggota Masyarakat Adat Dayak Lundayeh di Dataran Tinggi Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, menggelar demonstrasi pada Kamis (27/2/2025).

Mereka menuntut perhatian pemerintah terkait kondisi keterisolasian yang telah berlangsung tanpa solusi.

Kondisi jalanan di Krayan semakin parah, terutama di musim penghujan, yang menjadikan jalan seperti kubangan lumpur.

Hal ini mengakibatkan roda kendaraan terbenam dan menghentikan aktivitas manusia serta transportasi barang selama hampir dua bulan.

Baca juga: Begini Kronologi Penyerangan Mapolres Tarakan oleh Puluhan Oknum Anggota TNI

Akses antarkecamatan yang biasanya dapat ditempuh dalam waktu dua jam, kini membutuhkan waktu sehari semalam.

Kondisi ini memaksa masyarakat harus tidur di hutan saat perjalanan.

Stok sembako dan kebutuhan pokok lainnya terus menipis, sedangkan barang-barang dari Malaysia tidak dapat masuk akibat kondisi tersebut.

Akses utama di Krayan yang hancur akibat musim penghujan membuat mobil garden ganda harus ditarik oleh kendaraan lain untuk bisa melintasi jalan yang terendam lumpur.

Sejumlah jembatan juga dilaporkan hanyut oleh banjir, mengakibatkan akses antara desa-desa di Krayan dan kota terputus total.

“Suara masyarakat adat Krayan butuh jalan aspal menggema. Spanduk yang dibawa oleh masyarakat banyak bertuliskan bahwa mereka tidak butuh makan gratis, hanya butuh jalan aspal,” tambah Oktafianus.

Lebih lanjut, akses dari Malinau ke Krayan juga mengalami kerusakan parah akibat cuaca buruk, yang menghambat pasokan bahan pokok dari dalam negeri.

Masalah lain yang dihadapi adalah landasan pacu Bandara Long Layu yang masih berupa tanah.

Padahal, akses udara sangat diharapkan untuk membawa sembako dan transportasi bagi masyarakat yang membutuhkan perawatan medis.

“Sudah banyak cara kami coba untuk mengatasi keterisolasian Krayan. Pemerintah daerah saja tidak akan sanggup, apalagi kebutuhan Krayan sangat bergantung pada Malaysia. Itu sebabnya, demonstrasi kali ini langsung ditujukan kepada Bapak Presiden,” tegas Oktafianus.

“Harapan kami, Bapak Presiden agar memberikan perhatian yang lebih serius dan memprioritaskan pembangunan di wilayah masyarakat adat. Kami berharap tindakan segera diambil untuk memenuhi tuntutan masyarakat adat sebagai penjaga keamanan dan kedaulatan Negara,” ujar dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau