Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Seorang ODGJ di Manggarai Timur, Dipasung karena Impitan Ekonomi

Kompas.com - 05/04/2025, 11:49 WIB
Markus Makur,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BORONG, KOMPAS.com – AGS (29), suami dari Rosalia Elmentina Ria, kini terpaksa hidup terpasung di rumah orangtuanya.

AGS adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) warga Kampung Keros, Kelurahan Ronggakoe, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

Gangguan jiwa yang dideritanya membuat AGS harus menerima nasib tersebut, sedangkan istrinya masih bekerja di Kalimantan.

Dionisius Uno, ayah dari AGS, mengungkapkan, ini adalah kali kedua putranya dipasung.

“Beberapa tahun sebelum dipasung, AGS telah mendapatkan perawatan medis yang membuatnya pulih dari sakit jiwa."

"Namun, saat merantau ke Kalimantan pada tahun 2023, ia mengalami kekambuhan,” ungkap Dionisius saat ditemui di kediamannya, Jumat (5/4/2025) siang.

Baca juga: 253 ODGJ di Jatim Masih Dipasung

Keluarga yang berada di Kalimantan sempat berupaya membawa AGS untuk berobat di Rumah Sakit Jiwa Banjarmasin selama satu minggu.

Setelah perawatan tersebut, AGS kembali ke kampung halamannya, sedangkan Rosalia harus melanjutkan pekerjaan demi mencari nafkah.

“Mereka menitipkan dua balita kakak adik di rumah kakek nenek dari pihak istri di Kampung Ngembu, Desa Kota Komba, Kecamatan Kota Komba,” kata Dion.

Desa ini terletak di pelosok Manggarai Timur, dan menjadi tempat yang lebih aman bagi anak-anak selama kedua orangtua mereka berjuang.

Beban ekonomi yang mengimpit

AGS kembali dipasung karena perilakunya yang agresif. “Kami harus membeli obat untuk AGS dari apotek di Kota Ruteng, dan harga obat tersebut mencapai Rp 400.000 ditambah biaya transportasi."

"Total yang kami keluarkan mencapai Rp 700.000, sedangkan kami sebagai petani tidak memiliki penghasilan tetap,” sebut Dion dengan nada penuh keputusasaan.

Sementara itu, Petrus Pongi, ayah dari Rosalia, menambahkan, cucunya kini dalam asuhan mereka.

Baca juga: 21.000 Warga Aceh Alami Gangguan Jiwa, 114 Orang Dipasung

“Anak kami merantau ke Kalimantan pada tahun 2023 ketika anak pertama mereka berusia dua tahun dan adiknya 10 bulan. Kini, Mutia sudah berusia empat tahun, sedangkan Alifa berusia 2,5 tahun,” sebut Petrus.

Relawan dari Komunitas Solidaritas Kemanusiaan Manggarai Timur dan Seksi Caritas Paroki Waerana telah melakukan kunjungan untuk melihat kondisi kedua balita tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, Oby Nija dari Seksi Caritas menyampaikan harapan agar AGS segera pulih.

“Saya ingat kedua anak itu,” ujar AGS ketika ditanya tentang anak-anaknya meskipun dalam keadaan terpasung.

Hendrikus Gabu, anggota relawan, berharap agar AGS dapat segera pulih agar bisa kembali mengurus anak-anaknya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Mahasiswa dan Pelajar Todong DPRD Demak dalam Dialog Terbuka, dari Beasiswa hingga Transparansi APBD
Regional
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau