Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngasap Negeri, Tradisi Sakral Pengusiran Keburukan di Kerinci

Kompas.com - 25/06/2025, 21:50 WIB
Aryo Tondang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Suasana magis Rabu sore, 25 Juni 2025, menyelimuti lorong-lorong kecil perumahan di Desa Koto Baru Semurup, Desa Air Tenang, dan Desa Sawahan Jaya, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Kepulan asap dari kemenyan yang dibakar, tertampung dalam sebuah wadah, menandai kesakralan tradisi yang telah dijaga turun-temurun oleh masyarakat Kerinci.

Aroma kemenyan yang menyentuh rongga pernapasan, dentingan dari gamelan kecil yang dibawa, serta aksi hulubalang yang beratraksi dengan pedang panjangnya, menjadi penanda bahwa tradisi "Ngasap Negeri" kembali dilanjutkan di ketiga desa.

Ngasap Negeri adalah salah satu dari total 16 rangkaian Kenduri Sko yang dilaksanakan di desa-desa ini.

Baca juga: Dinkes Kerinci Cabut Izin Perawat Terduga Malapraktik Sunat Laser

Pada hari ketiga, yang juga merupakan hari terakhir tradisi Ngasap Negeri, kegiatan ini dimulai sejak pukul 15.00 WIB.

Masyarakat Kerinci meyakini bahwa Ngasap Negeri berfungsi sebagai pengusir segala hal yang membawa keburukan, termasuk mengusir kejahatan dan "membentengi" warga dari penyakit.

Tradisi ini dimulai dengan menghadirkan seluruh pemimpin suku dari ketiga desa yang mengenakan pakaian adat lengkap dengan tongkat, lalu berkumpul di rumah pemangku adat.

Pantun dan harapan bersama

Ritual dimulai dengan saling berbalas pantun menggunakan bahasa daerah Kerinci yang khas.

Hal ini menjadi simbol niat serupa dari semua suku, yaitu membawa kebaikan bagi warga dan mengusir segala marabahaya.

Satu per satu, pemangku adat dari setiap suku disambut dengan atraksi pengawal yang beradu pedang, hingga akhirnya semua duduk bersama dalam kekhidmatan.

Momen ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat yang berdesakan menyaksikan tradisi yang hanya dilaksanakan lima tahun sekali.

Seorang hulubalang yang mengenakan jubah merah cerah dan membawa sebilah pedang menjadi pemimpin rombongan, mengitari lorong-lorong kecil perumahan warga.

Jalanan dan ritual penyucian

Dalam konteks sejarah, hulubalang merupakan panglima dalam peperangan, dan gelar ini diperoleh berdasarkan garis keturunan.

Pedang yang dimainkan hulubalang seolah membuka jalan saat rombongan mulai bergerak.

Sebagian orang membawa kemenyan yang dibakar serta air dalam ember, yang sesekali dipercikkan kepada warga yang menanti di depan rumah mereka.

Tak hanya itu, beberapa rumah sengaja membuka seluruh pintu dan membentangkan tikar, sebagai simbol harapan agar hal-hal buruk dan penyakit dijauhkan dari keluarga mereka.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau