WONOSOBO, KOMPAS.com — Sudah tiga hari terakhir, warga di sejumlah wilayah di Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, mengalami krisis air bersih akibat jebolnya pipa utama milik Perumda Tirta Aji.
Kerusakan pipa terjadi setelah terkena alat berat (bego) saat pengerjaan proyek pengerukan drainase di wilayah Siwaru, Kecamatan Kalikajar.
Selain Sapuran, krisis air bersih juga dialami warga di wilayah Kalikajar dan Kertek. Di beberapa lokasi, aliran air terputus total.
Warga mengeluhkan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar seperti memasak, mandi, mencuci, dan ibadah. Banyak yang terpaksa mencari air bersih dari musala hingga sungai.
“Kalau mau buat minum, masak ambil di mushala, Mas,” ujar Sunandar, warga Kelurahan Sapuran, Minggu (20/7/2025).
“Kalau mau mandi mesti ke Sungai Mangir,” tambah Ari, warga lainnya.
Baca juga: 5 Desa Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi di Sikka Alami Krisis Air Bersih
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa perbaikan pipa belum bisa dilakukan sepenuhnya karena proyek pengerukan drainase di Kaliwaru masih berlangsung. Proyek tersebut diperkirakan rampung pada Rabu (23/7/2025).
“Belum bisa tertangani, Pak. Soalnya masih ada perbaikan lagi nanti di Kaliwaru sampai hari Rabu. Pipanya kena bogho (bego),” ujar seorang warga.
Direktur Teknik Perumda Tirta Aji, Edikus Heriance, membenarkan bahwa pipa distribusi utama mengalami kerusakan.
“Saat ini masih dalam proses perbaikan dan pengawalan galian drainase di Kaliwaru. Perbaikan menyesuaikan kerusakan yang muncul,” jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai distribusi air bersih darurat bagi warga terdampak.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dan PDAM dapat segera menyediakan solusi alternatif, seperti mobil tangki air bersih, untuk meringankan beban warga selama proses perbaikan berlangsung.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini