Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Terungkap, Santri Bunuh Kakak Tingkat di Ponpes Kalsel karena Sakit Hati Dibuli

Kompas.com - 22/08/2025, 18:55 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BARABAI, KOMPAS.com – Polisi mengungkap motif kasus pembunuhan yang menewaskan seorang santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Matang Ginalun, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan.

Korban berinisial MF (22) dibunuh oleh adik tingkatnya, MN (16), yang juga santri di ponpes tersebut.

Kepala Seksi Humas Polres HST Ipda Rusman Taufik mengatakan, pelaku nekat menghabisi korban karena sakit hati kerap menjadi korban perundungan.

"Hasil pemeriksaan sementara seperti itu. Sakit hati karena sering di bully," ujar Rusman kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).

Baca juga: Santri di Kalsel Dibunuh di Ponpes Saat Tidur, Polisi Ungkap Motif Pelaku

Pelaku Serang Korban saat Tidur

Menurut polisi, rasa kesal MN memuncak hingga akhirnya ia memutuskan menghabisi nyawa MF.

Pada Rabu (20/8/2025) dini hari, MN mendatangi kamar korban dengan membawa senjata tajam.

Korban yang tengah tertidur pulas langsung diserang hingga meninggal di tempat kejadian.

Usai melakukan aksi tersebut, pelaku ditangkap setelah polisi menerima laporan pembunuhan.

Rusman menegaskan, meskipun pelaku masih di bawah umur, proses hukum tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku.

"Tetap dilakukan penahanan dan proses hukum jalan tapi mengikuti tata cara proses hukum untuk anak," pungkasnya.

Baca juga: 6 Polisi Kalsel Positif Narkoba Dihukum Shalat Limat Waktu, Kapolres HST: Saya yang Mengawasi

Korban Alami Dua Luka Tusuk di Leher

Kapolres HST, AKBP Jupri JHP Tampubolon, mengatakan korban mengalami luka serius akibat serangan pelaku.

"Korban mengalami dua luka tusuk di bagian leher dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian," ujarnya.

Sebelumnya, kasus ini sempat menggemparkan warga sekitar karena terjadi di lingkungan ponpes yang selama ini dikenal kondusif.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau