BARABAI, KOMPAS.com – Polisi mengungkap motif kasus pembunuhan yang menewaskan seorang santri di salah satu pondok pesantren (ponpes) di Desa Matang Ginalun, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan.
Korban berinisial MF (22) dibunuh oleh adik tingkatnya, MN (16), yang juga santri di ponpes tersebut.
Kepala Seksi Humas Polres HST Ipda Rusman Taufik mengatakan, pelaku nekat menghabisi korban karena sakit hati kerap menjadi korban perundungan.
"Hasil pemeriksaan sementara seperti itu. Sakit hati karena sering di bully," ujar Rusman kepada wartawan, Jumat (22/8/2025).
Baca juga: Santri di Kalsel Dibunuh di Ponpes Saat Tidur, Polisi Ungkap Motif Pelaku
Menurut polisi, rasa kesal MN memuncak hingga akhirnya ia memutuskan menghabisi nyawa MF.
Pada Rabu (20/8/2025) dini hari, MN mendatangi kamar korban dengan membawa senjata tajam.
Korban yang tengah tertidur pulas langsung diserang hingga meninggal di tempat kejadian.
Usai melakukan aksi tersebut, pelaku ditangkap setelah polisi menerima laporan pembunuhan.
Rusman menegaskan, meskipun pelaku masih di bawah umur, proses hukum tetap berjalan sesuai aturan yang berlaku.
"Tetap dilakukan penahanan dan proses hukum jalan tapi mengikuti tata cara proses hukum untuk anak," pungkasnya.
Baca juga: 6 Polisi Kalsel Positif Narkoba Dihukum Shalat Limat Waktu, Kapolres HST: Saya yang Mengawasi
Kapolres HST, AKBP Jupri JHP Tampubolon, mengatakan korban mengalami luka serius akibat serangan pelaku.
"Korban mengalami dua luka tusuk di bagian leher dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian," ujarnya.
Sebelumnya, kasus ini sempat menggemparkan warga sekitar karena terjadi di lingkungan ponpes yang selama ini dikenal kondusif.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini