Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Tersangka Aniaya Wartawan Saat Penyegelan Pabrik di Banten, Dikira Pendemo

Kompas.com - 25/08/2025, 22:48 WIB
Rasyid Ridho,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Serang, AKP Andi Kurniady, mengatakan, motif tersangka menganiaya wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky, karena dikira pedemo.

Diketahui, PT Genesis Regeneration Smelter (GRS) kerap didemo oleh sejumlah pihak karena aktivitas pabrik mencemari lingkungan sekitar.

"Untuk motif pengeroyokan wartawan, dari keterangan para pelaku ini, mereka mengira orang-orang yang dibawa (KLH) adalah orang-orang yang sering demo di tempat tersebut," kata Andi kepada wartawan di Mapolres Serang saat rilis, Senin (25/8/2025).

Sehingga, kedua tersangka, IP (32) dan AJ (39), yang mengetahui ada Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) bersama 8 orang wartawan datang ke pabrik di daerah Jawilan, Kabupaten Serang, langsung bersiaga di sekitar lokasi.

Baca juga: 5 Penganiaya Wartawan dan Staf Humas KLH, Ada Sekuriti hingga Ormas

Setelah selesai dan terjadi keributan, kedua tersangka langsung mengincar Rifky yang saat itu akan pulang setelah melakukan peliputan.

Keduanya langsung mengejar, memukul, dan menendang tubuh Rifky hingga mengalami luka-luka lebam.

"Karena kesal, makanya (kedua tersangka) memukulnya. Itu motif sementara," ujar Andi.

Adapun motif ketiga tersangka, yakni KR (31) dan BG (25), sekuriti pabrik pengolahan timbal serta AR (32), menganiaya staf Humas KLH karena ingin menghapus video-video di kamera.

Namun, korban berusaha mempertahankan dokumentasi sehingga terjadi aksi kekerasan hingga staf Humas KLH bernama Anton mengalami luka-luka.

"Niatnya mereka, sekuriti ini, untuk mengambil HP Humas Lingkungan Hidup karena akan menghapus video pada saat penindakan," kata Andi.

Untuk penyidikan lebih lanjut, penyidik juga akan memanggil Ketua Ormas BPPKB, Manajemen PT GSR, hingga Kepala Desa yang pada kejadian berada di lokasi.

Baca juga: 1 Anggota Brimob Polda Banten Jadi Tersangka Penganiayaan Wartawan dan Staf Humas KLH

Sehingga, lanjut Andi, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan tersangka.

"Rencana akan kami panggil minggu ini (Ketua Ormas) juga orang-orang yang ada keterlibatan dalam hal tersebut. (Penambahan tersangka) nanti hasil penyidikan juga akan kami sampaikan," ucap dia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Regional
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Regional
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Regional
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Regional
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Regional
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
Regional
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Regional
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Regional
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Regional
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Regional
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
Regional
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Regional
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
Regional
Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu
Banjir Landa Perumahan H Saleh Samarinda, Aktivitas Warga Terganggu
Regional
Tunjangan Rumah DPRD Jateng Rp 79 Juta per Bulan Tertinggi se-Indonesia, Ketua: Sudah Diatur Pemerintah Pusat
Tunjangan Rumah DPRD Jateng Rp 79 Juta per Bulan Tertinggi se-Indonesia, Ketua: Sudah Diatur Pemerintah Pusat
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau