Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Tahun Mengabdi, Pustakawan Tak Sekadar Menjaga Rak Buku

Kompas.com - 15/09/2025, 15:44 WIB
Suci Rahayu,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Rak-rak buku mungkin tampak biasa bagi sebagian orang.

Dalam sebuah ruangan yang sunyi, berdebu, dengan aroma kertas yang khas.

Namun, bagi seorang Rudi Santoso, setiap buku adalah pintu untuk memulai perjalanan dan pengunjung perpustakaan adalah sahabat yang sedang mencari arah.

Selama 12 tahun (1997–2009), ia mengabdikan diri sebagai pustakawan Universitas Dinamika Surabaya, Jawa Timur.

Baginya, pustakawan bukan sekadar profesi, melainkan panggilan hati.

“Berbicara masalah rutinitas, pustakawan memang pekerjaan klerikal. Namun di balik rutinitas tersebut ada pekerjaan analisis. Misalnya analisis tren pengunjung, kecenderungan koleksi yang paling disukai, keamanan data, hingga maintenance TI perpustakaan,” tutur pria yang biasa disapa Rudi itu kepada Kompas.com.

"Kegiatan tersebut menjadi aktivitas rutin setiap hari yang pada akhirnya digunakan untuk pengambilan keputusan strategis,” katanya.

Baca juga: Jatuh Bangun Acil sebagai Pustakawan, Tak Hanya Duduk dan Melayani tapi Melakukan Banyak Hal Besar

Kalimat itu mengalir tenang dari bibirnya, mencerminkan betapa ia memandang profesi pustakawan dengan kacamata yang lebih luas.

Tidak sekadar penjaga rak buku, melainkan penggerak literasi yang berdiri di garda depan melawan arus deras disinformasi.

“Salah satu kekuatan terbesar adalah passion memperkecil gap literasi informasi. Di era digital, tantangan terbesar adalah dis-informasi yang diterima masyarakat karena salah atau kurang tepat mengambil sumber informasi," ujar Rudi Santoso.

Sehingga berakibat beberapa masyarakat dan peserta didik mendapatkan informasi yang salah.

Hal ini berimplikasi pada generalisasi dan keputusan yang salah.

Terlebih, jika keputusan atau generalisasi tersebut menyangkut ranah penelitian.

"Bias informasi yang diakibatkan oleh dis-informasi menjadi perhatian kami sebagai pustakawan. Pustakawan mempunyai tanggung jawab moral untuk ikut meluruskan kembali aspek-aspek yang menyebabkan dis-informasi,” katanya.

Pelayanan yang sama 

Selama bertugas sebagai pustakawan, ia menyimpan banyak pengalaman berkesan, salah satunya adalah ketika harus melayani pengunjung dari berbagai latar belakang pendidikan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Bawa Sapi-sapi Berbobot Jumbo Ikuti Kontes, Taufiq Berharap Pemerintah Lebih Perhatikan Peternak
Bawa Sapi-sapi Berbobot Jumbo Ikuti Kontes, Taufiq Berharap Pemerintah Lebih Perhatikan Peternak
Surabaya
Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak
Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau