Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGRI Jateng Ingatkan Prabowo soal Smart TV Rp 26 Juta: Jangan Ulangi Kasus Chromebook!

Kompas.com - 15/09/2025, 15:13 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah, Muhdi, mengingatkan Presiden Prabowo Subianto terkait rencana pengadaan Smart TV Android untuk mendukung digitalisasi pendidikan.

Ia menilai program tersebut lebih relevan dibanding pengadaan Chromebook di era Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

Namun, Anggota DPD RI itu menekankan agar pemerintah memastikan harga setiap unit Smart TV yang mencapai Rp26 juta benar-benar wajar.

“Kalau memang Rp26 juta, harus dicek betul apakah itu wajar. Banyak produk serupa di pasaran dengan harga di bawah Rp 20 juta. Jangan sampai kasus mark up terulang lagi,” ujar Muhdi, Senin (15/9/2025).

Baca juga: Prabowo Bakal Sebar Smart TV ke 330.000 Sekolah

Muhdi menambahkan, Smart TV Android akan lebih bermanfaat bagi sekolah karena bisa langsung menayangkan materi pembelajaran dari ponsel guru.

“Kalau Smart TV Android itu, guru bisa menampilkan materi pembelajaran dengan mudah. Bahkan cukup dengan ponsel, materi bisa langsung ditayangkan di kelas. Itu lebih bermanfaat, terutama karena hampir semua guru sekarang punya HP, sementara laptop jumlahnya terbatas,” tuturnya.

Meski begitu, Muhdi tetap mengingatkan pemerintah agar lebih matang dalam menyusun program pengadaan.

Ia menyinggung kasus pengadaan Chromebook senilai Rp 9,9 triliun sepanjang 2019–2023 yang kini berproses di Kejaksaan Agung.

“Sejak dulu kami sudah menyampaikan, kenapa pilihannya Chromebook, bukan laptop biasa yang lebih kompatibel. Chromebook sangat bergantung pada jaringan internet, sementara kita tahu di Indonesia jaringan belum merata, apalagi di daerah 3T,” katanya.

Baca juga: Sekolah di Bangkalan Terima Bantuan Chromebook, Sejumlah Unit Rusak akibat Pemakaian

Menurut dia, akibat keterbatasan akses internet, sebagian sekolah akhirnya tidak bisa memanfaatkan perangkat tersebut.

“Kalau laptop, meskipun tidak ada internet, masih bisa dipakai untuk administrasi sekolah atau pembelajaran IT. Faktanya, banyak Chromebook itu mangkrak karena tidak bisa dipakai optimal,” imbuh Muhdi.

Ia menegaskan, baik laptop maupun Smart TV harus menyesuaikan kebutuhan sekolah dan harganya transparan.

“Kuncinya dengarkan pengguna. Jangan sampai sekolah hanya jadi objek, sementara keputusan ditentukan oleh pihak distributor. Dunia pendidikan tidak boleh dirugikan lagi oleh kebijakan yang salah arah,” tegasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Kasus Penipuan oleh Anggota DPRD Takalar Seret Oknum Polisi, Brigadir MT Jadi Tersangka
Regional
Keluarga Gelar Tradisi 'Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Keluarga Gelar Tradisi "Brobosan' Sebelum Jenazah PB XIII Diberangkatkan ke Imogiri Yogyakarta
Regional
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG
Regional
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Wujudkan Pesantren Aman, Pemkab Banyuwangi Bantu Pengurusan PBG dan SLF
Regional
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Sultan HB X akan Panggil Pemkab/Pemkot Bahas Larangan Peredaran Daging Anjing
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau