LONDON, KOMPAS.com - Polisi Amerika Serikat (AS) pada Senin (9/9/2024) masih memburu pelaku penembakan di jalan raya Negara Bagian Kentucy, hari ketiga setelah insiden itu terjadi.
Sebanyak enam orang luka-luka dalam penembakan itu. Pihak berwenang menutup sekolah-sekolah dan warga diimbau tidak sendirian di rumah.
Polisi menggunakan helikopter, drone, dan anjing untuk mencari pelaku bernama Joseph Couch (32).
Baca juga: Orang-orang di Jalan Raya Kentucky AS Ditembaki, Pelaku Masih Buron
Mantan tentara cadangan AS itu dinyatakan bersenjata dan berbahaya setelah menembaki mobil-mobil yang sedang melaju di jalan raya Interstate-75 pada Sabtu (7/9/2024).
Tembakan Couch mengenai 12 kendaraan, melukai enam orang, kemudian ia kabur.
Menurut keterangan otoritas setempat, Couch pada hari itu sebelum beraksi membeli senapan serbu AR-15 secara sah dan sekitar seribu butir amunisi di kota kecil London, Kentucky.
"Aku akan membunuh banyak orang. Yah, setidaknya mencobanya," kata Couch dalam pesan teks sebelum insiden.
Couch juga mengungkapkan rencana bunuh diri setelah penembakan, menurut dokumen pengadilan yang dikutip media lokal.
Pihak berwenang menawarkan imbalan 5.000 dollar AS (Rp 77,36 juta) untuk informasi apa pun yang mengarah ke keberadaan Couch.
Baca juga:
Area pencarian Couch cukup sulit. Seorang petugas menyebutnya seperti hutan belantara.
"Anda benar-benar membutuhkan parang dan segala macam benda untuk melewati semak-semak hutan ini," ujarnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Penembakan di jalan raya Kentucky terjadi setelah anak laki-laki berusia 14 tahun ditangkap. Ia diduga menembak mati dua guru dan dua murid di SMA Negara Bagian Georgia pada Rabu (4/9/2024).
Kekerasan dengan senjata api marak terjadi di AS, negara dengan jumlah senjata api lebih banyak daripada penduduknya.
Survei menunjukkan bahwa warga "Negeri Paman Sam" mendukung pembatasan senjata lebih ketat, tetapi upaya mewujudkannya selalu terhalang perlawanan politik yang keras.
Baca juga: Saksi Mata Penembakan Trump: Kami Sudah Lapor Polisi Ada Pria Bersenjata di Atas Gedung, tapi...
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini