Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Houthi Paksa Kapal-kapal AS Lewati Jalur Afrika, Sebabkan Kerugian Miliaran Rupiah

Kompas.com - 24/03/2025, 13:06 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Serangan Houthi telah memaksa tiga perempat kapal berbendera Amerika Serikat (AS) menghindari Laut Merah dan memilih rute melalui ujung selatan Afrika yang lebih mahal.

Hal ini dikonfirmasi oleh Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, dalam sebuah wawancara.

"Sebanyak 75 persen kapal berbendera AS kini harus melewati pantai selatan Afrika daripada melalui Terusan Suez," ujarnya, dikutip dari AFP, Minggu (23/3/2025).

Baca juga: Dalam 72 Jam, Houthi 4 Kali Serang Kapal Perang AS

Ia menambahkan, kapal AS terakhir yang melintasi wilayah tersebut telah diserang sebanyak 23 kali.  

Sebagai tanggapan atas serangan yang meningkat, militer AS telah melancarkan serangan udara terhadap Houthi, yang menjadi serangan pertama AS sejak Presiden Donald Trump  menjabat pada Januari lalu.  

"Kami telah menghancurkan markas mereka, pusat komunikasi, pabrik senjata, serta beberapa fasilitas produksi drone yang digunakan di atas air," ungkap Waltz.

Ia juga menyebut bahwa serangan tersebut telah menewaskan beberapa pemimpin utama Huthi, termasuk kepala program misil mereka.  

Sementara itu, Houthi mengeklaim, serangan mereka terhadap kapal-kapal di Laut Merah adalah bentuk solidaritas terhadap Palestina sejak pecahnya perang Israel-Gaza.

Mereka juga mengatakan, serangan udara AS baru-baru ini telah menewaskan lebih dari 50 orang di Yaman.  

Pada Selasa lalu, kelompok bersenjata ini mengumumkan melalui Telegram bahwa mereka telah meluncurkan rudal dan drone ke arah kapal induk AS, USS Harry S. Truman, yang berada di Laut Merah bagian utara. Namun, serangan tersebut gagal mengenai target.  

Menurut LSEG Shipping Research, gangguan ini telah menyebabkan dampak ekonomi yang besar.

Baca juga: AS Serang Persembunyian Pemimpin Houthi

Pasalnya, rute melewati ujung selatan Afrika dapat menggandakan waktu perjalanan kapal antara Eropa dan Asia serta menambah biaya hingga hampir 1 juta dollar AS (sekitar Rp16,5 miliar) per perjalanan.  

Untuk mengatasi hal ini, Pemerintahan Trump berjanji akan mengambil langkah yang lebih tegas dibandingkan pemerintahan sebelumnya.

Terkait situasi tersebut, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, juga melakukan diskusi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Rubio menekankan, pemerintahan Trump berkomitmen untuk mengembalikan kebebasan navigasi di Laut Merah melalui operasi militer terhadap Houthi.  

Selain itu, dalam panggilan tersebut, Rubio juga membahas operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza serta kembali menegaskan dukungan penuh AS terhadap Israel.  

Baca juga: Houthi Yaman Klaim Serangan Keempat ke Kapal Perang AS

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau