Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan di Austria, Warga: Semua Tidak Siap karena Kami Tinggal di Negara Paling Aman

Kompas.com - 11/06/2025, 08:25 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BBC

GRAZ, KOMPAS.com - Salah satu negara paling aman di dunia, Austria diguncang insiden penembakan pada Selasa (10/6/2025). Aksi penembakan di Austria ini dilakukan oleh pria 21 tahun di sekolah menengah Kota Graz.

Akibat insiden ini, 11 orang tewas termasuk pelaku yang mengakhiri hidupnya usai menewaskan 10 orang.

Polisi setempat mengatakan telah memulai operasi pada pukul 10.00 waktu setempat setelah suara tembakan terdengar dari dalam sekolah.

Baca juga: Penembakan Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

Satuan taktis khusus Cobra yang menangani serangan dan situasi penyanderaan dikerahkan ke sekolah tersebut.

Penembakan tersebut juga mengakibatkan sedikitnya 12 orang terluka, beberapa di antaranya luka parah.

Pihak berwenang mengevakuasi semua siswa dan guru dari gedung tersebut. Polisi juga telah mengonfirmasi bahwa sekolah tersebut telah diamankan dan tidak ada lagi bahaya yang mengancam masyarakat umum.

"Secara lokal, kami melihat orang-orang menangis di jalan, berbicara dengan teman-teman yang berada di sekolah tersebut saat penembakan terjadi, yang mungkin telah kehilangan seorang teman," kata Fanny Gasser, seorang jurnalis untuk surat kabar harian Austria Kronen Zeitung.

Ia mengatakan kepada BBC, semua orang mengenal seseorang di sekolah tersebut karena Graz, meskipun merupakan kota terbesar kedua di Austria, kota itu juga tidak terlalu besar.

Menurutnya, sekolah tersebut tidak siap menghadapi kemungkinan serangan atau penembakan.

"Kami tidak tinggal di Amerika, kami tinggal di Austria, yang merupakan tempat yang sangat aman," ujar dia.

Sementara itu, Wali Kota Graz, Elke Kahr menyebut insiden tersebut sebagai tragedi yang mengerikan.

Wakil Presiden Komisi Eropa Kaja Kallas menyatakan sangat terkejut dengan insiden penembakan di Austria tersebut.

"Setiap anak seharusnya merasa aman di sekolah dan dapat belajar tanpa rasa takut dan kekerasan," tulisnya di X.

Baca juga: Dubes Israel untuk Austria Usulkan Eksekusi bagi Remaja Gaza yang Bawa Senjata

Diketahui, pada 2020, pria bersenjata menembak mati empat orang dan melukai 23 lainnya saat mengamuk di distrik kehidupan malam yang ramai di Wina.

Sementara itu, pada 2016, seorang pria bersenjata melepaskan tembakan di sebuah konser di kota Nenzing, menewaskan dua orang sebelum menembak dirinya sendiri hingga tewas. Sebelas orang lainnya terluka dalam serangan itu.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau