Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Israel di RS Gaza Tewaskan 5 Jurnalis dari 3 Kantor Berita Internasional

Kompas.com - 25/08/2025, 21:23 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com – Serangan Israel menghantam Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, pada Senin (25/8/2025). Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan sedikitnya 20 orang tewas, termasuk lima jurnalis dan satu anggota pertahanan sipil.

Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan serangan tersebut menargetkan gedung rumah sakit dengan drone, disusul serangan udara ketika korban luka dievakuasi.

“Jumlah korban sejauh ini adalah 20 orang yang gugur, termasuk lima jurnalis dan satu anggota pertahanan sipil,” kata Bassal.

Baca juga: Israel Gempur Pinggiran Kota Gaza, Bersumpah Terus Melancarkan Serangan

Jurnalis jadi korban

Tiga kantor berita internasional, yakni Reuters, Associated Press (AP), dan Al Jazeera mengonfirmasi kehilangan kontributor mereka dalam serangan itu.

Al Jazeera menyatakan, salah satu fotografer sekaligus juru kameranya, Mohammad Salama, tewas.

“Al Jazeera Media Network mengutuk, dengan sekeras-kerasnya, kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel, yang telah secara langsung menargetkan dan membunuh jurnalis sebagai bagian dari kampanye sistematis untuk membungkam kebenaran,” demikian pernyataan resmi Al Jazeera.

AP juga menyampaikan duka mendalam atas kematian Mariam Dagga (33), jurnalis visual yang bekerja lepas untuk mereka sejak awal perang.

“Kami terkejut dan sedih mengetahui kematian Mariam Dagga,” kata AP, seraya menambahkan bahwa Dagga tidak sedang bertugas saat terbunuh.

Reuters kehilangan kontributor mereka, Hussam Al Masri, dan menyebut seorang kontributor lainnya, Hatem Khaled, terluka.

Baca juga: Binaragawan Gaza Berjuang Pertahankan Otot di Tengah Kelaparan

“Kami sangat terpukul mendengar kematian kontraktor Reuters, Hussam al-Masri, dan cedera yang dialami kontraktor kami lainnya, Hatem Khaled,” kata juru bicara Reuters.

“Kami sedang mencari informasi lebih lanjut dan telah meminta pihak berwenang di Gaza dan Israel untuk membantu kami mendapatkan bantuan medis darurat untuk Hatem,” terangnya.

Serikat Jurnalis Palestina menyebut dua korban jurnalis lain sebagai Moaz Abu Taha dan Ahmad Abu Aziz. Menurut wartawan AFP, Abu Taha pernah bekerja untuk sejumlah media Palestina dan internasional.

Situasi di lapangan

Rekaman AFP dari lokasi menunjukkan asap mengepul di udara, dengan puing-puing ledakan berserakan di luar rumah sakit. Warga Palestina terlihat membawa mayat berlumuran darah dan potongan tubuh ke kompleks medis.

Salah satu mayat tampak tergantung di lantai atas gedung yang menjadi sasaran. Di bawahnya, seorang pria berteriak histeris. Seorang perempuan berseragam medis juga termasuk di antara korban luka, dengan pakaian berlumuran darah dan kaki diperban tebal.

Rumah Sakit Nasser merupakan salah satu fasilitas kesehatan terakhir di Gaza yang sebagian masih berfungsi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau