KOMPAS.com - Bantal adalah salah satu elemen penting untuk mendapatkan tidur yang nyaman.
Namun seiring berjalannya waktu, bantal dapat menyerap keringat, air liur, minyak tubuh, dan debu yang menyebabkan noda kuning serta menimbulkan risiko alergi dan iritasi kulit.
Untungnya, ada beberapa jenis bantal yang bisa dicuci dengan mesin cuci, sehingga memudahkan perawatannya.banta
Melansir Tom's Guide , Sabtu (31/5/2025), berikut adalah jenis-jenis bantal yang bisa dicuci dengan mesin cuci.
Baca juga: 3 Cara Membuat Bantal Lama Kembali Empuk Seperti Baru
Bantal yang diisi bulu alami seperti bulu angsa umumnya aman dicuci dengan mesin cuci. Bahan ini memiliki konstruksi yang cukup tahan lama, namun tetap memerlukan penanganan yang lembut agar bulunya tidak rusak.
Gunakan udara dingin dan siklus pencucian yang lembut saat mencuci bantal bulu. Hindari penggunaan air panas karena bisa merusak struktur bulu dan menyebabkan penyusutan.
Cuci bantal ini sekitar 6 hingga 12 bulan sekali, dan jangan terlalu sering mencucinya agar tetap awet. Selain mencuci, penting juga untuk mengangin-anginkan bantal bulu dan menampar-nepuknya setiap hari agar isian tetap merata.
Baca juga: Mengapa Harus Rutin Mencuci Bantal?
Wol adalah bahan pengisi bantal yang alami, nyaman, dan hipoalergenik. Banyak bantal wol yang bisa dicuci dengan mesin, asalkan menggunakan air dingin dan deterjen khusus wol. Pilih pengaturan pencucian yang sangat lembut agar seratnya tidak rusak.
Menariknya lagi, wol memiliki sifat antibakteri alami berkat kandungan lanolin di dalamnya, sehingga tidak perlu sering dicuci.
Untuk perawatan rutin, cukup jemur bantal wol di tempat teduh seminggu sekali dan kembangkan setiap pagi agar kondisinya tetap terjaga.
Baca juga: Cara Mencuci Bantal yang Benar agar Tetap Dalam Kondisi Prima
Tidak peduli seberapa mahal bantal yang digunakan, semua bantal memiliki masa pakai. Idealnya, bantal perlu diganti setiap 1 hingga 2 tahun.
Hal ini penting untuk menjaga kualitas tidur dan mencegah berbagai masalah seperti nyeri leher, sakit punggung, atau postur tidur yang buruk.
Bantal yang sudah terlalu lama digunakan cenderung kehilangan bentuk dan daya dukungnya. Akibatnya, kamu bisa mengalami sakit kepala saat bangun pagi atau tidur yang tidak nyenyak.
Selain itu, bantal lama juga lebih mungkin menyimpan alergen dan tungau debu yang berdampak negatif pada kesehatan kulit dan saluran pernapasan.
Baca juga: Cara Memilih Bantal Berdasarkan Posisi Tidur
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini