Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Diminta Cermat Pilih Pelatih Baru Timnas Indonesia, Begini Pandangan Pengamat

Kompas.com - 17/10/2025, 20:45 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Pengamat sepak bola Akmal Marhali menilai langkah PSSI yang mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert melalui skema mutual termination adalah langkah yang tepat.

Ia menyebutkan bahwa langkah tersebut mencerminkan kesadaran bersama antara kedua pihak tanpa memicu masalah di kemudian hari.

PSSI tidak perlu memberikan kompensasi karena bukan pemecatan, melainkan kesepakatan bersama.

Akmal juga mengapresiasi keputusan ini, yang menurutnya menunjukkan bahwa PSSI mendengarkan suara publik, terutama setelah Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Dunia 2026. 

Meski demikian, Akmal menegaskan pentingnya PSSI memilih pelatih yang tepat secara rasional.

Baca juga: Daftar Pelatih yang Terdepak Usai Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ada Patrick Kluivert

Kriteria Pelatih Baru yang Diharapkan PSSI

Akmal memberi sejumlah kriteria yang seharusnya menjadi perhatian PSSI dalam mencari pengganti Kluivert. 

Menurutnya, pelatih baru harus mampu menjaga kestabilan ruang ganti, sekaligus menjaga level permainan Timnas Indonesia.

"Fokus menangani Timnas Indonesia, tanpa adanya kelemahan-kelemahan yang dimiliki pendahulunya," terang  Akmal dalam wawancara yang dilansir Kompas.com pada Jumat (17/10/2025).

Akmal juga mengingatkan PSSI untuk menyiapkan key performance indicator (KPI) dalam kontrak pelatih baru. KPI ini penting untuk memastikan jika target tidak tercapai, PSSI tidak harus memberikan kompensasi.

Baca juga: Siapa Pengganti Pelatih Patrick Kluivert? Ini 4 Kandidat Versi Media Vietnam 

Tugas Berat Pelatih Baru Timnas Indonesia

Menurut Akmal, tugas pelatih baru tidak terlalu berat, mengingat pelatih akan memulai tugasnya dari level yang lebih rendah dibandingkan Kluivert.

Pelatih baru dapat memulai dari Piala AFF, dilanjutkan dengan Piala Asia, sebelum akhirnya menghadapi Kualifikasi Piala Dunia. 

Meskipun begitu, ia menilai Patrick Kluivert gagal berhubungan dengan publik sepak bola Indonesia karena tidak memiliki sense of belonging terhadap Timnas Indonesia.

Starting Timnas Indonesia, yang harus mengubur mimpi ke Piala Dunia 2026 usai mengalami kekalahan kedua kalinya di Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, kali ini oleh Irak, Minggu (12/10/2025) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah. Dokumentasi Instagram Erick Thohir Starting Timnas Indonesia, yang harus mengubur mimpi ke Piala Dunia 2026 usai mengalami kekalahan kedua kalinya di Grup B ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, kali ini oleh Irak, Minggu (12/10/2025) di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah.

Baca juga: Pengamat Sebut Patrick Kluivert Tak Punya Sense of Belonging Selama Latih Timnas Indonesia

Kritik terhadap Kluivert: Tidak Ada Kedekatan dengan Timnas

Akmal Marhali menilai bahwa Kluivert tidak mampu mengatasi ketegangan yang ada di dalam tim dan tidak menunjukkan sikap yang dapat merangkul publik.

Kluivert dipandang tidak memiliki perasaan terikat dengan Timnas Indonesia. Dia lebih sering datang hanya saat pertandingan.

Hal ini terbukti setelah Kluivert memutuskan untuk langsung pulang ke Belanda setelah Timnas Indonesia kalah dari Irak pada 12 Oktober 2025. 

Halaman:


Terkini Lainnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau